Kamis, 23 Juli 2020

SMILE of LITTLE GIRL….



1.      Perjalanan dunia saya...
  
Kehidupan gelap, kejam, iblis, pembunuh berdarah dingin, pemerkosa, penjudi, narkoba merupakan balutan rantai perjalanan manusia semacam diriku. Kalau dikatakan ada orang paling terjahat di dunia ini, kemungkinan besar saya melebihi orang tersebut. Kejahatan apa yang tidak pernah kulakukan? Saya pembunuh bayaran dan begitu banyak anak telah kubuat menjadi seorang yatim piatu.
Tidak ada hal yang menarik dalam dunia saya. Seorang narkoba, bahkan menjadi pengedar narkoba kelas kakap. Saya sempat melakukan pemerkosaan terhadap beberapa gadis dan terlalu menjijikkan bagi pandangan mata semua orang. Selain hal tersebut, saya pun seorang petinju yang selalu mendapat juara dengan tidak semestinya.
   Perjalanan gelap kehidupanku memang begitu mengerikan bahkan lebih dari kata menjijikkaan. Hidupku selalu berada dalam bayang-bayang  perjalanan keras. Langkahku pun di selimuti oleh sebuah kegelapan yang terlalu gelap. Terkadang membuat sebuah kerusuhan  pada suatu daerah atas perintah beberapa orang tertentu untuk alasan tertentu pula.
Mata hatiku tidak pernah melihat sebuah sinar. Beberapa bagian tubuhku dipenuhi tato. Membakar rumah banyak orang, hingga mereka tidak memiliki sebuah tempat tinggal. Membuat banyak air mata terhadap banyak anak-anak serta para ibu. Ikatan sex merupakan hal biasa bagi kami yang sedang terbelenggu rantai gelap. Saya seorang yang tidak akan pernah tahu arti dari setitik cahaya dalam kegelapan.
Tuan kami orang susah, kumohon jangan melakukan hal seperti ini terhadap keluarga kami” seseorang berlutut memohon.
“Saya tidak pernah peduli segala ucapan orang susah, serahkan segala hartamu! sepertinya anak gadismu cantik boleh juga di ajak bersenang-senang” Ucapan Dewa. Yah itulah namaku kemana saja kaki melewati berjalan.
“Tuan dapat melakukan apa pun, tapi jangan sentuh anak gadisku“ sekali lagi seorang ibu berlutut memohon sambil menangis. Tidak memperdulikan perkataannya dan tetap merusak masa depan anak gadisnya. Akhir cerita, sang ibu meminum racun oleh karena permainan sekaligus luka...
Apakah saya menyesal dengan segala perbuatan tersebut? Merusak kegadisan seseorang dengan akhir cerita tragis ibunya meminum racun. Tentu saja tidak pernah terjadi penyesalan. Kejahatan lebih tragis lagi adalah menjadikan anaknya seorang pelacur. Menyesal? Tidak sama sekali.
”Dengarkan, kau hanya seorang pelacur rendahan. Jadi, mencoba untuk melarikan diri!” perkataan manusia paling kejam.
Saya menganggap bahwa Tuhan tidak pernah dapat melakukan hal apa pun, bahkan tidak dapat menolong seseorang yang telah masuk dalam genggaman sang penguasa kegelapan. Namaku Dewa yang berarti saya menganggap bahwa sayalah Tuhan.
“Tuan, jangan membakar rumah kami“ seorang ayah memohon belas kasih. kalau anda membakar maka kami akan tinggal dimana?
“Kami akan tinggal dimana?” ujarnya dengan air mata berlinang.
 “Semakin berteriak berarti rumahmu juga makin menjadi lalapan api.” Ucapan seorang dewa. Apakah saya menyesal atas semua hal yang menimpa mereka? Sama sekali tidak dan dalam kaus hidupku tidak akan pernah mengenal sebuah istilah penyesalan untuk segala kejahatan.
“Atur pertandingan hingga sayalah pemenang dalam arena ini” memberi kode terhadap pengawal pribadi dalam sebuah pertandingan tinju. Arena tersebut menjadi sebuah pertarungan darah bahkan begitu banyaknya lawan meninggal oleh perbuatanku. Apakah saya menyesal?
   “Masukkan seluruh narkoba dalam perut gadis tersebut! Selebihnya kau harus mengatur siasat, ngerti?berucap ketika akan terjadi transaksi obat terlarang di suatu Negara tertentu.
Menganggap Tuhan terlalu lemah bahkan tidak akan pernah dapat memberikan sebuah pertolongan. Tuhan tidak pernah ada, seperti itulah prinsip hidup seorang Dewa. Membunuh, memperkosa, menghancurkan masa depan banyak orang, pemakai sekaligus pengedar narkoba, terlebih tidak pernah mengenal belas kasih
Waktu Tuhan membuktikan bahwa saya bukanlah siapa-siapa sekaligus manusia hina. Pengawal kepercayaanku sekaligus menjadi tangan kananku merencanakan satu kasus pembunuhan terhadapku. Pada dasarnya, waktu Tuhan untuk menyatakan sesuatu buatku. Seluruh tubuhku penuh darah bahkan saya tidak dapat berbuat apa-apa sama sekali...
”Matilah kau Dewa,” berhasil menjebak bersama cerita tragis. Dia terus melemparkan pukulan demi pukulan ke arahku sampai saya terlihat lemah di hadapannya.
“Saya bukan budakmu lagi” Teriaknya semakin menikamku.
Mereka berpikir jika saya sudah tidak bernapas lagi, kemudian meninggalkan tubuhku  dalam sebuah tempat sunyi gelap gulita. Seluruh pengikutku berkhianat. Pada akhirnya seorang gadis kecil berjalan ke arahku sambil tersenyum. Tangan mungilnya mencoba membersihkan juga merawat lukaku.  
Secara manusia, nyawa saya tidak mungkin selamat tetapi Tuhan memakai tangan mungil seorang gadis kecil untuk memberi satu titik hidup. Sebuah pertanyaan, apa yang dapat diperbuat gadis tersebut, sedangkan tangan mungilnya sendiri terlalu kecil bagi pandangan mata? Namun jauh berbeda di luar dugaan kalau dia dapat merawat seluruh luka pada tubuhku...
“Apakah ayah sudah merasa baikan?“ Tuturnya tersenyum manis.
Satu pertanyaan dalam hati, kenapa gadis kecil ini memanggilku dengan kata ayah? Dunia saya tidak pernah mengenal dia sebelumnya?” Ketika mata memandang, begitu hangat seperti ada satu sinar hingga menghancurkan dunia paling tergelap dalam diriku.
Dunia seorang Dewa tidak mengenal anak-anak dan pada dasarnya saya membenci dunia mereka. Saya tidak suka melihat anak kecil. Kenyataan sekarang bercerita lain…
Saya akan berusaha merawat seluruh lukamu sampai sembuh” Kata-kata tulus terpancar keluar. Masih ada orang yang ingin memandangku? Memberikan perawatan? Tentu pemikiran semua orang tentangku adalah tidak pantas mendapat sebuah pertolongan. Saya bengis dan terikat rantai gelap.
“Tunggu, gadis kecil kenapa memanggilku ayah?” Pertanyaanku seketika.
“Saat saya sendiri dalam ketakutan ayah datang menemani” jawaban sang gadis kecil
“Ibuku sudah pergi bersama Tuhan” ujarnya lagi.
“Hubungannya denganku apa? Kau dan saya sama sekali tidak memiliki hubungan darah” Ucapanku tanpa memperhatikan perasaannya. Gadis kecil dan senyumannya kembali berbicara di dalam satu area kepolosan...
“Karena saya berdoa, Tuhan, siapapun paman yang saya temukan pertama kali akan kupanggil ayah dan kalau wanita berarti ibu” ucapannya.
 “Terus?” pertanyaanku ingin segera mendengar lanjutan bahasanya.
Saya melihatmu” gadis kecil berkata-kata.
“Sekalipun orang itu jahat sangat jahat?” pertanyaan kembali terhadap gadis kecil.
“Kata mama sebelum pergi ke surga, orang jahat bisa melihat sinar“ Sebuah kalimat terlalu menusuk hingga seolah menghancurkan belenggu gelap dalam duniaku setahap demi setahap.
Saya adalah sampah bagi dunia dan Tuhan. Seolah Tuhan sengaja memakai seorang gadis kecil untuk menghancurkan tiap belenggu kegelapan dalam ruang gelapku. “Saya orang paling terkejam jauh melebihi para iblis dunia” Ucapan seorang dewa.
Kan ayah orang pertama kutemui setelah berdoa, jadi, kau akan tetap jadi ayahkuKalimat sang gadis kecil.
“Saya orang jahat” pernyataanku berusaha menjelaskan tentang sebuah kebenaran…
“Kata mama, sejahat apa pun seseorang Tuhan tetap ingin memeluknya” Gadis kecil kembali dengan senyumannya mengungkapkan sesuatu hal hingga meluluhkan hati seorang penjahat kelas kakap...
Setiap kalimat yang diungkapkan akan selalu menyelipkan kata Tuhan dan mama. Selama ini, seorang Dewa menganggap Tuhan tidak pernah ada. Seorang Dewa menganggap dirinya adalah Tuhan dan menghancurkan siapapun.
Saya mau ajak ayah berdoa” kata-kata polosnya seolah menghancurkan belenggu-belenggu gelapku. Menggelengkan kepala, namun jauh di dasar hati menginginkan hal tersebut...
Tapi saya akan tetap berdoa buat ayah tetap pantang menyerah terhadapku. Entah mengapa untuk pertama kalinya bagi seorang Dewa ingin memejamkan mata sekaligus mengikuti keinginan sang gadis kecil.
“Tuhan maafkan ayahku sejahat apa pun dirinya seperti yang diucapkannya” pernyataan pertama sang gadis kecil setelah mata kami terpejam.
Tuhan, dekap ayahku dan berikan kasih sayangMU sejahat apapun dirinyabagian kata-kata dalam doa yang kembali dinyatakan bibir mungilnya. Seperti ada sesuatu yang menghancurkan kekerasan hati seorang Dewa.
“Gadis bodoh” tiba-tiba air mataku menetes seketika, namun segera kuhapus hingga tidak terlihat olehnya.
 “Tuhan, jadikan ayahku seperti bola kristal memiliki nilai” gadis kecil masih berkata-kata dengan mata terpejam.
“Oh iya, jangan lupa jadikan ayahku sebuah kayu yang selalu digunakan untuk hal apa pun” Doa gadis kecil bersama kepolosannya. Memang terdengar aneh dari bola kristal menjadi kayu
“ Gadis kecil, kenapa berdoa seperti itu?”
Mama berkata kayu bisa dijadikan lemari, parabot rumah, dan semuanya” gadis kecil.
“Saya tidak mengerti ucapanmu” mengerutkan kening menatap ke arahnya.
“Berarti ayah bisa dijadikan lemari buat menyimpan kasih sayang, senyuman, juga pelangi untuk banyak anak-anak sepertiku” gadis kecil.
“Kayu juga bisa dijadikan sebuah jembatan” kembali berucap…
“Gadis polos” hanya kalimat tersebut berbisik begitu saja.
“Saya ingin ayah menjadi jembatan bagi orang lemah terlebih buatku  Ucapan yang tidak pernah terpikirkan oleh benakku. Membayangkan seorang pria iblis menjadi sebuah jembutan bagi kehidupan orang-orang lemah, sedangkan kehidupan sendiri terbelenggu oleh rantai.           Tidak pernah terbayangkan sesuatu hal terjadi pertama kalinya…
Tidak pernah terpikir senyuman dan kehangatan gadis kecil seolah menghancurkan ruang gelapku. Bisakah saya memahami hal-hal semacam ini? Pertanyaan demi pertanyaan menyerang serta menyelimuti jiwa raga tentang pertengahan langkah kaki seorang Dewa.
Suatu perjalanan panjang, seorang pejalan kaki berjalan bahkan melakukan sebuah pendakian. Orang tersebut terus berjalan hingga pertengahan perjalanannya di sebuah tempat menjijikkan terbungkus oleh berbagai jenis kotoran, lumpur sekaligus sampah. Pandangan matanya mengarah pada sebuah pakaian kotor di tengah kotoran-kotoran manusia, sampah, bersama lautan lumpur. Satu pertanyaan, apakah si’pengembara menginginkan pakaian bersama segala jenis kotoran bahkan hal-hal merusak? Tidak seorangpun menginginkan hal tersebut.
Kenyataannya, semua orang membiarkan pakaian tersebut tetap berada dalam lautan kotoran. Namun baginya, pakaian tersebut memiliki satu keistimewaan bagi dunianya. Ia mengambil sekaligus membersihkan dengan akhir cerita melakukan sebuah proses pencucian luar biasa hingga pada dasarnya noda dari pakaian tersebut hilang seketika. Aroma keharuman tercium...
   Setelah melewati proses pencucian luar biasa, pakaian yang awalnya dipenuhi oleh kotoran serta sampah-sampah menjijikkan, namun pada kenyataannya dapat terlihat bersih tanpa noda, wangi, dan seperti baru. Inilah dunia seorang Dewa.  Pakaian tersebut bercerita tentang seseorang bernama Dewa berada dalam lautan lumpur dosa terbelenggu rantai gelap. Perjalanan hidup hanya bercerita tentang kehidupan kejam. Hidup dalam sebuah ruang gelap dengan cerita menyeramkan karena segala jenis jenis objek jahat terus terjadi. Pada akhirnya seluruh mata akan mengutuk Dewa, namun di luar dugaan Tuhan mengambilnya sekaligus melakukan suatu proses pencucian luar biasa.  
   “Ayah, namamu siapa?” pertanyaan gadis kecil masih bersama senyuman terpancar sekitar wajahnya.
”Namaku Dewa” menjawab setelah beberapa saat diam seribu bahasa tanpa sepatah kata.
Apakah senyum dapat menghancurkan ruang gelap seseorang? Terkadang terlau sulit mengungkap berbagai ekspresi hanya melalui satu senyuman semata. Sepertinya senyuman sang gadis kecil menghancurkan sisi gelapku. “Nama ayah terlalu jelek. Bagaimana kalau diganti saja?” Perkataan gadis dengan ekspresi wajah menggemaskan...
“What?” pertama kali raut wajahku tidak dapat di lukiskan hanya melalui kata-kata semata.
.”Kata mama, seorang pria harus menjadi jembatan kuat untuk memberi kekuatan bagi orang lemah. Jadi nama ayah harusnya Jedky artinya Jembatan dan kekuatannya.” Ucapannya membuat segalanya berbeda.
 “Maksudnya, saya sama sekali tidak mengerti?
   Nama ayah di ganti menjadi Jedky, singkatan dari jembatan dan kekuatannya. Saya percaya ayah bisa menjadi jembatan dengan kekuatan luar biasa buat orang lemah” perkatan bersama senyuman manisnya. Mendengar hal tersebut, hatiku seolah mulai menginginkan banyak hal tentang satu kisah jembatan kuat.
“Gadis kecil siapa namamu?” pertanyaanku pertama kali setelah beberapa hari berada di hadapannya.
“Flakes Love berarti serihan kasih” kalimat tersebut seakan mendobrak pintu pertahanan ruang gelapku hingga hancur seketika. Serpihan kasih merubah awan gelap menjadi putih. Lingkaran noda hitam menjadi putih seputih salju
“Tapi mama biasa memanggilku Fla” Tawanya memberikan kesejukan.
“Ayah kalau sudah sembuh saya ingin...” ucapan Fla terhenti. Pandangan mata memandang dengan ketulusan memberi senyum yang sebelumnya tak pernah ada dalam jalanku pribadi. “ingin apa?
Gadis kecil dan senyumannya memandang...pandangan mata diselimuti oleh binar-binar cahaya yang tidak seorangpun  dapat memahaminya. Buatkan Fla masakan terlezat.” Ucapnya.
Untuk pertama kali dalam perjalanan seorang Dewa, seorang anak meminta sesuatu hal yang tidak dapat di lakukannya. Memasak, hal tersebut hanya berada dalam dunia para wanita bukan duniaku. Membayangkan makanan masuk dalam mulut dengan ekspresi...



Bagian 2…


”Saya penjahat kelas kakap, jadi tidak mengerti dunia masakan” ucapan di dasar hati. Untuk pertama kali buatku memegang sebuah panci, kemudian menyalakan api dapur
”Ayah, masakannya sudah jadi?” Pertanyaan gadis kecil dengan ekspresi wajah penasaran. Memperlihatkan masakan gosong di hadapan gadis kecil dengan akhir cerita dirinya tertawa hebat.
   “Ayah lucu, ternyata tidak bisa memasak. Kata mama, laki-laki itu harus tahu memasak apa lagi kalau memiliki putri kecil kata-kata tak terduga. Seperti dijatuhi balok besar di malam hari saat tertidur lelap. Menelan ludah, mendengar kalimat dari seorang gadis kecil.
“Jadi, ayah harus belajar masak” gadis kecil kembali membuat penekanan.
Coba lihat wajah ayah penuh dengan arang semuanya!berusaha membersihkan sekitar area wajahku.
Selama sebulan berada dalam sebuah rumah kecil, akan tetapi mengajarkan sebuah kehangatan dan kelembutan. “Ayah, ayo kita keluar mencari udara segar!” Tutur bahasa menarik tangan Dewa. Menghirup udara pagi diselimuti oleh serpihan kasih seorang gadis kecil. Senyuman dan kehangatan dalam langkah perjalanan seorang gadis kecil, mengajarkan binar-binar kehidupan. Serpihan kasih menyelimuti kegelapan yang pada akhirnya mengahancurkan belenggu tersebut. Serpihan kasih mmenjadikan noda hitam menjadi seputih salju. Selembut awan, secara luar biasa memperlihatkan makna dari sebuah jembatan.
Anak ini berteriak meminta pertolongan karena ayahnya dibantai dengan cara yang menyedihkan oleh seorang penjahat kejam bernama Dewa” Ucapan seseorang mengalihkan perhatian kami.
Memandang wajah seorang anak penuh air mata, sedangkan ibunya terus berada di sampingnya. Seperti ada satu penyesalan terbesar menatap sang anak bersama ibunya sedang meratapi nasib oleh sebuah keadaan. Memandang timbunan rumah yang hanya meninggalkan tiang-tiang kegelapan oleh lalapan api.
Tuhan, bisakah saya meminta sesuatu hal terhadapMU? Jadilah obat di atas segala obat untuk mengobati luka mereka. Kesalahanku memang tidak mungkin layak memperoleh pengampunanMU. Jeritan luka ibu bersama anaknya akan selalu berjalan menghantui pintu hidupku pribadi. “Apa salahku terhadap orang tersebut?” teriakan sang ibu meratapi penderitaan dalam dunia yang tidak pernah di inginkan olehnya.
Tiba-tiba saja air mataku mengalir untuk pertama kali. “Ayah, kenapa ayah menangis?pertanyaan Fla memeluk erat tubuhku. Sulit mengungkapkan satu kata penyesalan.  Menghancurkan kehidupan seorang ibu sekaligus menjadikan anaknya tidak lagi mengenal kasih sayang seorang ayah.
“Ayah saya akan membawamu ke suatu tempat” gadis kecil memeluk erat tubuhku seolah memberi penghiburan. Kami berjalan menuju  suatu tempat, sang gadis kecil terus saja menggenggam erat tanganku. Pandangan mengarah pada sebuah rumah kecil...
”Ayah, rumah kecilku tersembunyi dan tidak seorangpun mengetahui tempat ini“ Fla membawaku melangkahkan kaki ke dalam.
“Mama membuat tempat ini untukku sebelum dia meninggal” senyuman Fla masih saja menggenggam kuat tanganku.
“Rumah kecil” sahutku membalas ucapan Fla.
Apa pun masalahmu kau harus masuk dalam rumah ini dan menangis sekeras-kerasnya terus berdoa sampai Tuhan datang memelukmu, kata mamakuFla memelukku...
Untuk pertama kalinya, dalam sebuah rumah kecil dunia seorang Dewa mengenal sebuah pergumulan hidup. Menangis sekeras-kerasnya bahkan mencurahkan segala isi hati di dalam ruang tersebut. Saya ini kotor, hina, penuh lumpur dosa. Membuat banyak anak menjadi yatim piatu, menciptakan goresan luka bagi banyak ibu” pernyataan pertama terus saja berteriak jauh di dasar hati.
Balut luka hati dan teruslah berada di samping mereka seperih apa pun” terus saja tersungkur menangis. Saya tahu hatinya terlalu terluka oleh perbuatanku.
“Tuhan, tolong dengarkan doa ayahku” kata-kata Fla dengan kehangatan dan ketulusan. Gadis kecil tidak menyadari apa yang sedang kukatakan dalam ruang tersebut. Mereka terluka, menangis, kehilangan, menjadi anak yatim piatu, kehilangan arah dan masa depan..
.”Tuhan, kabulkan permohonan doaku walaupun kenyataannya saya tidak mungkin layak untuk memohon sesuatu hal”Jeritan hatiku bergema.
Sebuah pertanyaan menyelimuti pemikiran, Layakkah atau pantaskah saya memperoleh ucapan maaf oleh mereka? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah tidak akan pernah termaafkan. “Ayah, apa pun masalahmu” gadis kecil menatap ke arahku.
Tuhan akan selalu ada memelukmu” senyumannya memberi sebuah pengharapan hidup buatku.
Saya tidak pantas memperoleh maaf dari siapapun termasuk Tuhan. Saya ini orang jahat, kejam, merusak masa depan banyak anak dan menjadikan kehidupan mereka hancur berkeping-keping” semua kata-kata tersebut keluar begitu saja di hadapan sang gadis kecil.
Ayah tidak pernah merusak masa depanku” Perkataan Fla memelukku. Tangan mungil Fla memberikan sebuah kehangatan. Senyumannya menghancurkan ketakutan dan kesepian.
“Ayahku akan menjadi jembatan kuat buat siapapun” kalimat polos Fla.
Seorang gadis kecil memiliki pola pikir berbeda dari anak seumurannya. Gadis kecil dengan kedewasaan dalam nafas yang mengalir setiap detik. Berpikir bijak memberi harapan tulus. Saya ingin belajar menjadi sebuah jembatan kuat, walaupun semuanya terlihat mustahil Mereka tak akan pernah memberi pengampunan
Semua harta, rumah, mobil,dan segala yang dimiliki terjual secara keseluruhan. Mengembalikan harta yang telah terampas, sekalipun tidak sebanding dengan penderitaan serta luka-luka kehidupan dalam perjanannya. Mata Tuhan sepertinya sedang mengulurkan tangan bagi seorang penjahat kelas kakap. Seakann hatiNYA tetap tersenyum buatku tanpa memperdulikan masa kelamku. Tuhan menggengam erat tanganku bahkan menghancurkan noda hitam hingga akhir cerita menjadi putih seputih salju.
“Ayah apa yang akan kau lakukan dengan kayu di sana.” Ucapan gadis kecil menunjuk begitu banyak tumpukan kayu.
“Membangun rumah buat mereka” jawaban singkat. Seperti perkataan Fla, menjadi jembatan kuat bagi yang lemah sekalipun kata maaf tidak akan pernah keluar dari bibir mulut mereka. Selama beberapa waktu seorang Jedky terus saja bekerja siang dan malam membangun rumah-rumah yang telah dihancurkan oleh kebengisan dalam perjalanan langkah kehidupannya. Dan pada akhirnya, rumah tersebut selesai terbangun. Saya tidak bisa mengobati kepedihan mereka, namun paling tidak terdapat sebuah harapan di balik pelangi. Belajar menjadi sebuah jembatan apapun keadaannya dalam sebuah lautan kaca.
“Wow, Ternyata ayahku bisa membangun rumah sebagus ini” pernyataan gadis kecil sangat takjub.
“Fla harus menolong ayah sekarang” pertama kali dapat berucap…
Gadis kecil dengan wajah mungil memberi kekuatan juga semangat hidup. Mengajarkan kehidupan Jedky menjadi sebuah jembatan kuat bagi hidup banyak orang.      Saya akan selalu bersamamu Fla.
“Terima kasih karena Fla selalu ada bersama ayah memberi senyum terbaikkata-kata  seorang ayah
Melakukan sebuah penyamaran agar wajah asli seorang Jedky yang tidak lain adalah Dewa diketahui oleh semua orang. Menjadi jembatan tanpa seorangpun menyadari, memberikan kekuatan sekalipun tidak akan pernah mengembalikan senyuman mereka yang telah dirampas. Perkataan-perkataan kutuk menyelimuti ruang hidupku sekarang.
“Ayah menyamar seperti itu terlihat lucu “Fla.
Mereka pasti membenci ayah kalau…” potongan kalimat terhenti begitu saja.
Tapi Fla tidak pernah benci ayah” Fla tertunduk sambil berjala menuju sebuah perkampungan. Tidak seorang pun menyadari kalau saya mantan penjahat kelas kakap di tempat tersebut. Penyamaran membantuku sekarang…
Mengganti rumah mereka serta berjuang menciptakan senyum di kampung tersebut. Mengembalikan apa yang telah kurampas membuatku sadar tentang satu objek hidup. Apa pun yang telah kuperbuat, tidak akan pernah menyaingi penderitaan bahkan luka-luka perih dalam dunia mereka. Tuhan, balut luka hati mereka
“Kami tidak tahu kesalahan apa yang telah kami perbuat, seseorang dengan begitu kejam bengis membakar seluruh area perkampungan ini“ terdengar pernyataan salah satu ibu berurai air mata memenuhi gendang pendengaranku. Menatap air mata tersebut seolah menjelaskan betapa dalam penderitaannya.
“Apa kata maaf bisa berlaku buatnya andaikan dia datang memohon ampun?sekedar basa-basi pertanyaan seorang Jedky.
“Saya tidak akan pernah memaafkan iblis itu sampai kapanpun” teriak salah seorang ibu. Hatinya terluka bahkan tak seorang pun dapat mengobati penderitaan dalam tiap nafas yang sedang berjalan setiap detiknya. Satu pertanyaan menyelimuti, apa saya bisa mendapat pintu maaf dari mereka kelak?
Tuhan, jadilah obat bagi setiap luka yang telah kugoreskan dalam nafas ibu tersebut. Wajar memang kalau saya tidak layak memperoleh pintu maaf apa pun alasannya. Waktu tidak akan pernah bisa kembali ke masa itu untuk memperbaiki segalanya. Seumur hidup bayang-bayang penyesalan tertawa lebar di tiap jalan hidupku.
“Ibu, mungkin saya tidak bisa merasakan penderitaanmu, namun Tuhan akan selalu membalut luka-lukamu bagaimanapun hebatnya lautan perih mempermainkan hidupmuberujar sambil memegang erat tangan seorangnya.
“Terima kasih anakku...” Ucapan sang ibu tanpa pernah tahu bahwa saya adalah sang jelmaan iblis yang telah menghancurkan hidupnya.
Adakah sesuatu hal dapat digunakan sebagai pil penghancur penderitaan? Jawaban dari pertanyaan tersebut membutuhkan waktu serta proses panjang hingga menampakkan secerca harapan. Berjalan selangkah demi selangkah, menjadi sebuah jembatan tanpa seorangpun menyadari hal tersebut. Balutan luka terlampau kuat  berteriak, namun berusaha memberikan pelangi kehidupan. Air mata, goresan luka, lautan duri, masa lalu, masa depan berbaur menjadi satu seolah menciptakan titik lingkaran tertentu. Jembatan dan kekuatannya pada akhirnya bercerita tentang proses menghancurkan goresan luka-luka.
Fla tahu ayah pasti bisa menjadi jembatan buat semua sang gadis kecil bersama senyuman hebat memberiku kekuatan tersendiri. Senyumannya mengubah jalan hidupku serta menghancurkan tiap beelenggu gelap bahkan paling gelap di antara segala objek tergelap.
 Senyum gadis kecil memberi arti semangat dan pada akhirnya mengeluarkan sesuatu hal yang terlalu kejam dalam langkah perjalanan. Nafas selalu berhembus setiap detiknya, belajar memahami mengapa nafas tersebut tetap ada setiap detiknya. Menjadi jembatan tidak ternilai sekaligus menciptakan pelangi ketika kaki belajar melangkah di suatu jalan yang dikatakan bermakna.
“Tidak ada kata terlambat buatku Tuhan“ Teriakanku jauh dari dasar hati begitu hebat bermain.
Kau adalah ayah terhebat yang pernah Fla jumpai.” Perkataan gadis kecil memberiku tetesan embun ketika langkah perjalanan menginginkan menjadi sebuah jembatan dengan kekuatan luar biasa menghancurkan kegelapan.
Senyuman gadis kecil mengajarkan cerita berbeda tentang titik noda dapat dihancurkan oleh satu kekuatan saat menjadi sebuah jembatan. Yah sekali lagi senyuman gadis kecil begitu berharga dalam nafas yang mengalir setiap detiknya. Air jernih, lumpur , tubuh terselimuti oleh suatu noda terhebat hingga menghancurkan segala yang ada di depan mata. Satu pertanyaan, apakah akan tetap membiarkan tubuh tetap berada dalam balutan noda tersebut,hingga akhirnya kaki terus melangkah  pada lumpur dengan cerita akhir menjadikan kehancuran luar biasa?  Ataukah kebalikan dari hal yang terjadi, kaki melangkah pada sebuah aliran air jernih memberikan binar-binar kehidupan. Menghancurkan noda dan memberi senyum ketika sedang melangkah.
 Menghancurkan belenggu-belenggu gelap paling tergelap bahkan memberi pelangi bagi setiap mata yang memandang. Menjadi jembatan dengan kekuatan luar biasa bagi dunia ataupun lingkaran kehidupan seseorang bahkan banyak orang. Air jernih, lumpur, dan tubuh di selimuti noda berbicara tentang sinar kehidupan. Kembali pada pribadi seseorang melangkah pada jurang kelam hingga pada akhirnya menghancurkan kehidupan. Ataukah sebaliknya, kaki melangkah pada sebuah sinar dan menjadi jembatan dengan kekuatan luar biasa hebat memberikan pelangi. Menghancurkan kegelapan merupakan proses panjang ketika hidup ingin belajar menjadi sebuah jembatan.
“Fla, hari ini ayah akan bekerja biar gadis kecil ayah bisa makan” Ucapan seorang ayah. Saya ingin belajar memberi pelangi dalam serpihan-serpihan hidup dengan makna mendalam.
 “Ayah semangat“ gadis kecil memberi kekuatan luar biasa. Menyejukkan langkah perjalanan apa pun keadaan hidup sekarang. Sebuah perjalanan panjang membutuhkan proses paling terhebat untuk menghancurkan kegelapan. Membentuk roda-roda hidup menjadi berbeda dari sebelumnya.



Bagian 3…


Awal kehidupan menghancurkan dunia orang banyak dengan akhir cerita akan objek penderitaan di satu titik lingkaran. Tidak ada kata terlambat untuk menghncurkan dan keluar dari sebuah ruang gelap bahkan tergelap sekalipun. Saya ingin memulai sebuah kehidupan...
”Tolonglah pak, berikan saya sebuah pekerjaan apapun yang penting halal“ Permohonan pertama kalinya dalam langkah perjalanan kaki. Tidak pernah ada yang menyangka dunia hitam beserta belenggu-belenggu menjadi sirna oleh karena setitik cahaya.
 “Dengarkan, kami butuh orang-orang yang berpendidikan bukannya orang sepertimu.” Teriakan pimpinan-pimpinan perusahaan. Melamar berulang kali di tempat berbeda dengan akhir cerita penolakan. Bagaimana bisa saya dapat berjalan sebagai seorang ayah? Gadis kecil membutuhkan sosok terhebat buat cerita hidupnya…
Usiamu benar-benar udah terlalu tua untuk berada di sini.” Tingkat pendidikan rendah, skil, usia, dan ribuan alasan merupakan sesuatu objek terkacau ketika sedang berjalan.
“Tidak ada kata terlambat buatku menghadapi hari esok bersama sinar hidup berbeda dari orang di sekitarku.  lain” Ucapan pertama kalinya mengalir begitu saja. Membayangkan senyuman gadis kecil seolah memberi penghiburan tersendiri bagi seorang mantan penjahat kelas kakap sepertiku. Satu-satunya jalan adalah menjadi seorang kuli bangunan. Tuhan, saya tahu untuk pertama kalinya nafasku memahami sebuah proses hidup ketika mencoba menapaki satu bukit tertentu.
Upahmu untuk hari ini karena kau bekerja dengan baik” ucapan kepala kuli bangunan tersenyum ke arahku. Dia satu-satunya orang yang ingin menerimaku bekerja tanpa menyatakan ribuan alasan. Pertama kalinya goresan mata berkaca-kaca memegang sejumlah uang yang diraih dengan sebuah proses. Bukan karena merampok, membunuh, menghancurkan kehidupan seseorang, membakar banyak rumah, berjudi, ataupun menjadi seorang bandar narkoba ketika menggenggam sejumlah uang. Sebuah proses sekalipun nilai uang tersebut sangat biasa, namun memberikan arti.
 “Terima kasih bapak, besok saya pasti datang kembali dan bekerja lebih giat“ kata-kata dengan mata berkaca-kaca.
“Sepertinya ucapan terlalu lebay, tapi saya menyukainya“ perkataan kepala kuli bangunan menepuk bahuku.
Pertama kalinya langkah kaki mengenal tentang makna akan sebuah proses. Belajar memahami arti dari sebuah ketulusan dalam sutu titik perjalanan. Matahari, langkah kaki, padang gurun, lautan duri berbaur menjadi satu. Apakah yang akan terjadi saat semuanya telah berbaur dalam satu kesatuan? Satu hal yang pasti keringat mungkin terus mengalir membasahi tubuh.
Sebuah proses hidup saat matahari, langkah kaki, padang gurun, lautan duri berbaur menjadi satu. Air mata mengalir tanpa henti, namun seakan membuat segalanya berbeda. Ketika langkah kaki tetap memahami proses dalam perbauran tersebut, sebuah bola kristal mengeluarkan keindahan. Tidak menyerah sekalipun segalanya berbeda...
“Fla, gadis kecil ayah berada di depan pintu sedang apa?” Pertanyaan tiba-tiba membuatnya terkejut.
“Ayah sudah pulang” gadis kecil bersemangat menyambut sang ayah.
Fla gadis kecil ayah menunggumu.” Teriakannya sekali lagi segera memeluk erat tubuhku.
“Ayah membawa sesuatu buatmu. Hari ini kita akan makan makanan enak“ berkata-kata penuh semangat. Sejenak gadis kecil memperlihatkan wajah cemberut, namun pada akhirnya kembali bersama senyumannya
“Kata mama, uang itu harus bisa diatur” Fla.
Besok ayah harus membeli celengan!” perintah sang gadis kecil.
“Celengan?” keningku berkerut.
“Calengan buat menabung” gadis kecil bersama kepolosannya.
Sejenak terdengar biasa, tetapi mengajarkan suatu keadaan. Tuhan, terima kasih karena memberi Fla seorang ayah terbaik di dunia” Ucapannya sekali lagi.
 “Menjadi jembatan” suara hati berbisik.
Sebuah senyuman mengajarkan arti tentang proses pendakian luar biasa.  Menghancurkan belenggu-belenggu hidup bahkan menyatakan satu objek.            ”Fla, hari ini kita akan berjalan seperti biasa ke sebuah panti asuhan” seorang ayah sedang belajar menjadi jembatan kekuatan bagi banyak anak di luar sana.
“Siap ayahsekali lagi senyumannya membuatku kuat. Langkah kaki melangkah dan melangkah di suatu area. Berusaha menciptakan senyuman berbeda dalam sebuah dunia. Di antara mereka terdapat korban dari masa lalu mantan penjahat kelas kakap.
“Hidup harus terus dijalani apa pun keadaannyakalimat bijak terhadap banyak anak yatim setelah kami berada di suatu panti asuhan kecil. Berjuang menciptakan tawa di wajah mereka dan menjadikannya berbeda untuk hal apapun disekelilingnya. Menyisihkan sedikit uang dari penghasilanku buat mereka merupakan hal terbaik yang pernah kulakukan.
Tuhan, balut setiap luka perih dalam sebuah penderitaan proses langkah perjalanan mereka. “Jangan pernah kehilangan sebuah pengharapan. Tetaplah tersenyum. Saya bukan Tuhan yang dapat membalut luka hati, namun saya percaya Tuhan akan selalu berada di hati kalian hingga pada akhirnya luka-luka oleh goresan kehidupan menjadi sirna.” Seorang mantan iblis sedang belajar berkata-kata di hadapan beberapa anak yatim.
Belajar membalut luka hati, sekalipun kenyataannya tidak akan mungkin mengembalikan orang-orang terpenting dalam dunia mereka. Menjadi jembatan dengan kekuatan luar biasa bersama akhir cerita membungkus titik-titik kehidupan tertentu. Memberi setetes embun segar hingga menghancurkan goresan luka yang terus saja berhembus setiap detik.
   “Fla bangga memiliki ayah paling hebat”   teriakan gadis kecil memeluk mantan iblis nomor satu di dunia. Tangan mungilnya memberi kekuatan tersendiri bersama setitik sinar untuk menyinari langkah kaki manusia keji sepertiku. Dan pada akhirnya suatu ketika secara tiba-tiba seolah-olah lenyap.
Dalam sebuah perjalanan sekelompok orang menghadang, di depan mata gadis kecil seorang ayah yang begitu hebat harus berlumuran darah. ”Ini pelajaran buatmu karena merusak kehidupan mereka” Ucapan salah satu dari sekelompok orang. Menghadang jalan kami sampai akhirnya darah segar mengaliri seluruh tubuh mantan penjahat.
 Ternyata Dewa bersembunyi di perkampungan kecil bahkan tidak seorangpun menduga mereka semua penduduk tertipu” kembali salah seorang mengutarakan..
Karena perbuatanmu banyak orang tidak dapat memahami arti dari satu senyuman terbaik. Kau merusak sekaligus menghancurkan senyum mereka” Teriakan secara luar biasa terus menggema. Seluruh tubuh terkunci rapat. Menyadari betapa hebatnya luka yang terselimuti...
Memahami tiap pukulan dan caci maki. Mengerti arti sebuah kata derita tentang luka karena goresan. Mulut tertutup rapat, tidak dapt berkata-kata...menerima setiap pukulan demi pukulan sebagai obat terhebat bagi sebuah titik lingkaran pada suatu objek perjalanan.
   Kenapa Dewa? Kau tidak dapat berkata-kata? Kau tahu apa yang telah terjadi dengan dunia mereka? Air mata terus saja mempermainkan, apa kau dapat mengembalikan senyum di wajah mereka? Masa depan mereka rusak dengan tanganmu begitu banyaknya darah segar mengalir. Apa duniamu menyesal atas segala hal yang telah kau perbuat?
Kembalikan nyawa mereka yang telah kau rebut” terus saja pukulan bergema…
“Kembalikan senyuman mereka yang telah kau hilangkan” seorang berteriak memukul bagian kepalaku memakai balok kayu.
“Kembalikan masa depan mereka yang telah kau rusak” Teriakannya mewakili penderitaan luar biasa dalam kehidupan banyak orang  dengan air mata penderitaan.
   Tuhan, maaf atas setiap objek penderitaan mereka. Memang wajar pukulan tersebut bermuara. Luka hati mereka jauh lebih kuat bergema di banding pukulan demi pukulan terarah terhadapku sekarang. “Ayah, ayah,ayah, ayah” teriakan gadis kecil.
“Jangan pukuli ayahku lagi pernyataan gadis kecil dengan air mata menghilangkan senyum pada wajah mungilnya. Memandang gadis kecil memohon dengan penuh perjuangan untuk seorang ayah...
“Tuhan, saya tidak membutuhkan apa pun” jerit hati seorang ayah bergema.
“Hanya saja, saya mohon lindungi gadis kecilku Fla” permohonan doa seorang mantan iblis nomor satu.
Lindungi gadis kecilku Fla. Lindungi gadis kecilku Fla. Saya mohon Tuhan” jeritan doa dalam sebuah kondisi berlumuran darah.
 “Saya mohon, tuan jangan pukul ayah lagi” gadis kecil terus saja memohon.
Hanya dia satu-satunya ayahku” Teriakan gadis kecil bersama air matanya terus bermuara  sekitar wajah mungilnya.
   Seluruh mata memandang gadis kecil yang terus memohon. ”Dia anakmu kan? Satu suara terdengar.
“Setidaknya seorang Dewa juga harus merasakan arti kehilangan” salah dari mereka mengangkat sebuah pedang tajam siap mencabik-cabik tubuh gadis kecil.
“Tuhan, lindungi gadis kecilku. Tuhan lindungi gadis kecilku Fla. “ jeritan  doa jauh di dasar hati terus saja bereriak.
 “Jangan kau apa-apakan dia!” tiba-tiba saja seseorang di antaranya menghalangi mereka untuk mencabik-cabik tubuh mungil Fla.
 “Kenapa? Setidaknya Dewa merasakan sesuatu yang tidak pernah dirasakannya...” perkataan seseorang mewakili penderitaan mereka secara luara biasa.
Tuhan, lindungi gadis kecilku Fla...Kumohon ya Tuhan, tidak jadi masalah saya mati menanggung segalanya, tapi gadis kecil tidak bersalah.  Tuhan, dengarkan doa seorang ayah yang sedang menjerit saat ini untuk keselamatan gadis kecilnya
“Apa bedanya dunia Dewa dan kalian kalau berusaha membunuh gadis mungil ini? Hentikan!” dia bertindak tegas. Fla akhirnya selamat tanpa luka pada tubuhnya. Mereka pergi menjauh meninggalkan Seorang ayah bersama gadis kecilnya..
”Ayah...ayah..ayah...” Fla memeluk tubuh berlumur darah. Seolah telah meninggal, namun tiba-tiba saja seperti ada satu kekuatan membangunkan. Memang wajar, ribuan pukulan terarah terhadapku. Kekejaman di masa lalu menyatakan sebagian dari mereka kehilangan masa depan. Tangan mungil gadis kecil sekali lagi memberiku sinar hidup. Mengobati luka-luka pada tubuh bahkan  memberi setetes embun. Serpihan kasih menjadi obat terbaik buatku.  Membuatku lupa tentang kegeraman orang banyak di luar sana oleh karena sang gadis kecil.
Senyuman gadis kecil menghilang digantikan oleh bulir-bulir air mata memenuhi wajah mungilnya. Apakah yang terjadi? Pergi kemana senyum tersebut? Bisakah saya mengembalikan  lagi senyumnya?  “Tuhan, kembalikan lagi senyuman gadis kecil jerit hati seorang ayah
Tuhan, jangan hilangkan senyum di wajah mungilnya. “Ayah harus tetap hidup” isak tangis Fla masih saja bergema.
“Ayah harus buktikan pada mereka kalau ayah adalah sebuah jembatan kuat“ kepolosan seorang Fla menatap manik mata mantan iblis. Mata gadis kecil hanya bercerita tentang nilai sebuah Kristal sedang berada dalam sosok ayahnya. Seperti ada sebuah kekuatan menggerakkan tanganku yang masih berlumuran darah karena berbagai jenis pukulan. Tangan tersebut memeluk tubuh mungil gadis kecil bahkan berusaha menghapus air matanya.
“Rumah kecil” menggenggam tangan mungilnya, kemudian mencoba berjalan sebisa mungkin. Tubuhku berjuang menahan rasa sakit…
Luka, langkah kaki, serpihan kasih, padang gurun sepertinya berbaur menjadi satu. Mempunyai sisi kombinasi tersendiri dalam penyatuannya. Beberapa jenis pertanyaan terus mengalir di dasar hati. Bagaimana hasil maupun kisah lanjutan perbauran tersebut? Apa terdapat sesuatu makna tersendiri yang akan terus mengalir di dalam perbauran tadi? Di mana area letak titik sinar berjalan ketika perbauran telah menyatu? Adakah sebuah bola kristal akan dihasilkan dengan satu nilai khusus?
“Rumah kecil tempat mencurahkan segala isi hati seperti kata Fla” tersenyum setelah kami berada di sebuah rumah kecil sederhana. Jeritan hati bersama  luka sejenis terbalut dalam rumah kecil sederhana.
Ayah mau berdoa kepada Tuhan” berujar lagi terhadapnya.
“Ayah minta apa ma Tuhan?” pertanyaan gadis kecil.
“Tuhan mengembalikan senyum gadis kecil” mantan iblis ingin belajar menjadi seorang ayah terhebat buatnya.


Bagian 4…

Masa lalu bisa saja gelap bahkan terlalu gelap, tapi tidak berarti saya harus terus berada di dalam kegelapan. Masa lalu memang bercerita tentang sebuah jurang kelam, hanya saja kaki ingin belajar berlari keluar. Masa lalu merupakan kekuatan paling mengerikan bersama bayangan di luar perkiraan hidup, sekali lagi jeritan hati berteriak menghancurkan ruang masa kemarin. Tidak ada kata terlambat untuk memulai kehidupan kembali walaupun dikatakan menjadi jembatan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Air mata juga harus hilang” gadis kecil memeluk erat tubuhku.
Ayah pasti bisa  menjadi jembatan seperti kalimat  Fla” membawa gadis kecil dalam dekapanku.
Rumah kecil itu memberi cerita buatku bagaimana saya begumul akan banyak objek. Memori masa lalu muncul begitu saja ketika kedua mataku terpejam bahkan diam di dalam doa. Tuhan, balut luka hati mereka yang menjadi korban oleh kekejaman tanganku di masa lalu. Saya bukan Tuhan dapat mengenal kedalaman penderitaan mereka, namun Engkau tahu seberapa besar robekan luka sedang menghias seolah tak mengenal waktu. Menghancurkan senyuman, canda, tawa kehidupan orang banyak memakai tanganku sendiri di masa lalu. Tuhan, Jadilah sahabat terbaik bahkan teruslah mendekap mereka sehingga melupakan tiap cabikan perih luka terus saja bergentayangan. Masa lalu kemarin bermain di antara kegelapan hebat menghancurkan ribuan senyum orang banyak. Air mataku teus saja mengalir deras mengingat tiap ruang penderitaan…
   “Tuhan dengarkan doa ayahhku. Hapus air mata ayah” terdengar gadis kecil menyatakan satu kalimat dengan mata yang masih terpejam.
Setelah beberapa hari keadaanku mulai membaik. Seluruh tubuhku akhirnya dapat bergerak seperti sedia kala. Saya harus kembali memulai rutinitas mencari sesuap nasi Menjadi seorang kuli bangunan seperti biasa terdengar menyenangkan setelah segala terjadi.
“ Jedky” Seni kepala kuli bangunan berjalan ke arahku.
“Mungkin saya tidak terlalu mengenalmu, tapi sepertinya mata hati berbicara kalau padamu terdapat  pelita kecil  apa pun masa” entah bagaimana bisa dia berkata-kata seperti itu.
“Maksud kalimat bapak?”
“Panggil saja namaku langsung karena saya sama sepertimu bukan bos besar” dia tersenyum tanpa harus menyatakan rasa benci seperti orang lain.
“Sekelompok orang berkata-kata tentang sisi gelap seorang Dewa. Siapapun kau bahkan sejahat apa pun dirimu di masa lalu, saya ingin menjadi sahabatmu bukan seorang hakim.” Seolah ingin membuatku menjatuhkan bulir-bulir Kristal seketika mendengar beberapa kata darinya.
Dia tidak bertanya tentang apa yang sedang terjadi dan bagaimana masa laluku menghancukan ribuan senyuman orang di sekitarku. Yang saya tahu namamu itu Jedky bukan lagi Dewa” berujar lagi menepuk bahuku.
Untung saja wajahmu di masa lalu penuh jenggot bersama rambut gondrongnya, jadi kau masih bisa mengelabui orang di sekitarmu” dia memperhatikan penampilanku dari ujung rambut hingga ujung kaki. Wajah terlihat bersih tanpa jenggot atau bulu,  rambut pendek
Tatomu kemarin kemana perginya?” memandang sebuah foto seorang mantan iblis.
Saya hilangkanjawaban aneh…
Di balik perubahanmu sekarang pasti terdapat seseorang, sepertinya seorang gadis” menebak-nebak tentangku
 Seorang gadis kecil hebat mengajar bagaimana saya harus mengerti makna pelitamembayangkan senyum Fla sewaktu pertama kali bertemu dengannya.
“Jadi kau punya putri kandung? bertanya lagi ke arahku.
Bercerita banyak hal untuk pertama kalinya terhadap seseorang tentang pertemuan awal antara saya dan gadis kecil. Ketika terluka Fla berdiri di samping menolongku. Akhir cerita bahwa sang gadis kecil memanggilku dengan sebutan ayah. Senyumnya seakan menghancurkan ruang gelapku seketikamengungkapkan bagaimana saya menjadi seperti sekarang.
“Bagaimana jika ayah dari anak itu datang mencarinya, apa yang akan kau lakukan? Hanya seandainya?Tiba-tiba pertanyaan itu seolah menghancurkan dinding hidupku.  Tidak pernah terbayangkan kisahku harus berjalan tanpa senyum sang gadis kecil.
“Entahlah” menarik napas panjang…
 “Sepertinya kau harus mempersiapkan diri kalau sewaktu-waktu hal tersebut terjadi. Semoga saja hal itu tidak terjadi,” dia berbalik menatap ke arahku sambil menyodor sebotol air.
Tuhan, semua orang boleh saja melakukan hal jahat terhadapku sebagai aksi balas dendam, tetapi jangan biarkan seorangpun mengambil hartaku satu-satunya ketika kaki mulai belajar menjadi sebuah jembatan. Engkau dapat meremukkan seluruh tulang dan persendianku, namun satu hal jangan biarkan seorangpun merebut gadis kecilku termasuk ayah kandungnya sekalipun. Terdengar jahat memang isi doaku…
Kehilangan sesuatu paling berharga, membuat hidup menjadi hambar dalam sekejap. Hidupku bagai sayur tanpa garam andaikan hal seperti itu terjadi. “Ayah sudah pulang” senyum gadis kecil seperti biasa menghiasi wajah mungilnya. Membawa sebuah kotak berisi hadiah kecil buuatnya.
“Wow, ayah memberiku hadiah” terlihat bersemangat dan tidak sabar ingin membukan kotak tersebut.
“Anak anjing lucu buat gadis kecil ayah biar bisa menghibur kalau lagi sedih.”
”Wow… Beneran buat Fla?gadis kecil masih belum percaya.
Ngomong-ngomong nama anak anjing ini apa yah? membelai lembut rambut Fla.
Beri saja nama boyFla berkata-kata setelah sejenak kami diam satu sama lain. Adakah hal lebih menyenangkan dibanding senyum gadis kecilku? Tuhan, jangan biarkan seorangpun merebutnya keluar dari hidupku.
Kami berdua memulai kehidupan baru lagi. Hal luar biasa adalah Fla semakin ceriah bersama anjing kecilnya boy. Sepertinya semua itu tidak berlangsung lama oleh karena situasi. Untuk kali kedua, air mata Fla mengalir begitu saja. Tidak ada lagi senyum merekah sekitar wajahnya. Sekelompok orang datang bahkan menjadikan dunia serta senyuman gadis kecil tersebut menjadi rusak. Mereka menghadang kami di tengah jalan.
“Fla” berusaha berlari sekencang mungkin, sedangkan gadis kecil berada dalam gendonganku.
“Fla harus bisa lari cepat dan bersembunyi“ mendorong tubuh gadis kecil ketika kakiku tersandung jatuh dan tidak bisa berlari lagi.
“Saya tidak mau” Teriakan Fla...
Kalau sayang ayah berarti Fla harus lari sejauh mungkin.”
“Nanti mereka mengambil ayah dari Fla” tangis gadis kecil pecah.
Boy anak anjing cerdik berusaha menarik ujung dress milik Fla bersama gonggongan kecilnya. “Boy, tolong bawah Fla jauh dari mereka!mendorong tubuh Fla…
Saya berusaha mengalihkan perhatian mereka agar Fla dan anjing kecilnya bisa selamat. Tuhan, lindungi gadis kecilku jangan biarkan terjadi sesuatu pun terhadap dirinya. Kalau saat itu Kau dapat melindunginya berarti kali ini pun saya percaya genggaman tanganMu selalu bersama gadis kecilku. Entah bagaimana bisa sekelompok oknum tersebut mengenali identitasku. Darah segar mengalir menyelimuti seluruh tubuhku oleh lemparan batu besar terus saja di arahkan terhadapku. Mereka sedang menjadi hakim atas setiap sisi ruang gelapku di masa lalu. Tidak ada pintu maaf sedikitpun dapat menggoyahkan hati mereka.
Kami semua membenci dirimu” salah seorang begitu lantang berkata-kata.
“Lemparan batu kami tidak sebanding atas tangisan orang-orang di luar sana.”
“Kau Iblis membuat air mata banyak ibu dan anaknya terus saja berteriak.”
Kehidupan masa lalu menghancurkan banyak harapan untuk melihat satu perjalanan masa depan ketika kaki ingin berlari. Menjadi orang paling kejam bahkan jauh melebihi makna kata tersebut. Kenyataannya adalah saya benar-benar menciptakan luka di setiap sudut persimpangan banyak ibu. Merampas kehormatan anak gadis beberapa dari mereka atau bahkan menjadikannya janda bersama cerita terburuk. Anak-anaknya sekejap mata menyandang status yatim oleh tanganku sendiri. Jurang di masa lalu terlalu hebat bermain hingga menghancurkan banyak objek di setiap napas hidup. Lemparan batu itu sebagai obat bagi balutan luka penderitaan banyak orang.
Menghapus air mata banyak anak, para ibu, dan beberapa gadis di luar sana tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menghapus air mata banyak gadis yang kehormatannya lenyap dalam sekejap tidak dapat dikatakan pergi begitu saja. Pukulan, caci maki, tendangan, lemparan batu, hingga pada akhirnya sebuah benda tajam menusuk seluruh tubuh tidak dapat menyaingi penderitaan mereka.
“Maafkan ayah tidak bisa menjadi sebuah jembatan buatmu” jerit hati ketika bayangan wajah gadis kecil bermuara memenuhi pikiran.
Maafkan ayah tidak dapat memberi sinar hidup buatmu. Tuhan, lindungi gadis kecilku. Jangan biarkan mereka menemukannya terlebih menghancurkan kehidupannya. Tuhan,  tutup mata mereka hingga tidak dapat melihat atau menemukan keberadaan gadis kecil. Saya sadar betul bagaimana dia dan anjing kecilnya sedang bersembunyi dalam ketakutan.
Saya akan menerima hukuman tersebut sekalipun penderitaan mereka lebih hebat dibandingkan segala yang terjadi padaku sekarang. Balut luka hati yang terlalu terluka oleh kedasyatan tanganku di masa lalu. Saya tidak bisa mengembalikan cerita indah mereka itulah penyesalan seumur hidup mantan iblis. DekapanMu dapat meringankan penderitaan banyak ibu bersama anaknya di luar sana.
Tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata-kata dan berteriak... ”Bakar saja Dewa, sampai tubuhnya menjadi abu. Saya melihat beberapa dari mereka siap menyiram bensin sekitar tubuhku.
“Tuhan, lindungi ayahku” seolah saya bisa mendengar jerit tangis gadis kecil di tempat persembunyiannya.
“Jangan ambil ayahku Tuhan” sekali lagi suara gadis kecil bisa terdengar jelas…
“Tuhan, jangan sampai mereka membakar ayahku” gadis kecil masih berkata-kata di dalam isak tangisnya.
Hujan mengalir deras tiba-tiba membasahi bumi. Badai dasyat bersama Guntur sedang bermain hingga membuat semua orang ketakutan. Mereka berpikir jika seorang Dewa telah menghembuskan napas terakhirnya kemudian berlari meninggalkan tubuhku seketika. Boy, anak anjing pintar berlari dan berteriak dalam gonggongannya ke arahku. Fla segera berlari keluar dari persembunyian…
”Ayah, jangan pergi” gadis kecil terus saja memeluk erat tubuhku.
“Dia menangis lagi” hati sang ayah hancur melihatnya.
“Ayah sudah janji akan jadi jembatan buat Fla” gadis kecil terus menggoncang tubuhku di tengah derasnya hujan.
Saya masih bisa merasakan bagaimana perjuangan gadis kecil bersama anjingnya menarik tubuhku pada sebuah pohon. “Tuhan, Jangan ambil ayahku” isak tangisnya berkumandang.
“Tuhan sudah mengambil mama, jangan lagi merebut ayahku. Fla mohon Tuhan.
Tidak lama kemudian, Boy datang bersama seseorang yang tidak lain adalah kepala kuli bangunan. ”Jedky, apa yang terjadi?Seni terkejut seketika.
“Paman, tolong ayahku” Fla.
“Mereka datang ingin membunuh ayahku” saya bisa merasakan ketakutan dari wajah seorang gadis mungil.
 Seni berusaha membawa tubuhku memakai sebuah gerobak. Sekarang berada di suatu tempat dimana tidak seorangpun dapat menemukan keberadaan kami. Berusaha merawat dan mengobati lukaku. Logika manusia berkata kalau saya sudah mati, namun keadaan bercerita lain. Doa seorang gadis kecil memberiku nafas hidup.
“Tuhan, saya janji tidak akan jadi gadis kecil nakal” saya masih bisa mendengar Fla menjerit dalam doanya.
“Jangan ambil ayahku” dia masih berkata-kata.
“Fla ingin ayah terus mendekapku”
“ Tuhan...Tuhan...Tuhan...” sekali lagi jeritan hati seorang gadis kecil sedang bermain.
Kalau ayah pergi lantas Fla sama siapa lagi?” gadis kecil berteriak sekeras-kerasnya. Air mata kepala kuli bangunan pun mulai menetes mendengar jerit tangis doa sang gadis kecil.
Saya bisa mendengar setiap kata demi kata terus saja keluar dari bibir gadis kecil walaupun kedua mataku tidak bisa terbuka. “ Tuhan, lindungi gadis kecilku.” Seolah berada di alam bawah sadar mulai berucap.
Saat itulah Seni menyadari kontak batin begitu kuat terjadi antara gadis kecil dan ayahnya. “Kau harus hidup” suara kepala bangunanku berbisik sekitar area telingaku. Fla dan anjing kecilnya terus berjaga semalam di sampingku.
”Paman, kenapa ayah belum bangun-bangun?rasa takut Fla...
”Ayah bangun” seperti suara samar-samar terdengar…
“Bangun...bangun...
“Ayah sudah berjanji jadi menjadi jembatan buat Fla” kata-kata histeris Fla tanpa henti memukul dada sang ayah memakai tangan mungilnya.
”Gadis kecil ayah, kenapa berteriak?tersenyum menatap…
Kupikir ayah tidak akan membuka mata lagi” Fla.
“Anak ayah” menarik tubuh mungilnya dan membawahnya masuk dalam dekapanku.
“Fla sangat takut ayah pergi” Fla.
Air mata, doa, proses kehidupan, padang gurun berbaur menjadi satu. Mengajarkan seseorang tentang sebuah kemurnian emas di sebuah perjalanan. Belajar tentang satu objek perbauran dengan nada cerita berbeda di banding mereka di luar sana. Terlalu sulit memahami teka-teki  hidup seseorang ketika melakukan satu perjalanan tidak biasa.
Belajar mengerti serpihan-serpihan hidup dapat membentuk langkah perjalanan di luar pemikiran sekitar. Belajar menyadari tentang air mata bisa saja menetes tiada henti ketika kaki sedang menciptakan petualangan di sekitar padang gurun tertentu. Belajar tentang berbagai hal oleh karena objek misteri pada sebuah teka teki hidup. Menghadapi masalah berarti tidak pernah berlari keluar untuk mencari jurang ketakutan. Seperti apapun situasi hidup berjalan di padang gurun, tidak berarti sesuatu pada diri menyatakan kekalahan.


Bagian 5…


“Ayahku jembatanku” Fla bersama air matanya…
“Kau benar-benar beruntung memiliki putri kecil lucu” Seni menatap ke arahku dan menyodorkan segelas air.
“Saya tidak bisa membalas kebaikan anda, terima kasih sudah menolongku terlebih memberi kami tumpangan”…
“Santai saja” Seni.
“Sekali lagi terima kasih” kepala menunduk berucap dari hati…
Saya menyukai cerita hidup mantan iblis makanya seperti itulah...” Seni memakai pergerakan bahasa tubuh dengan kalimat terhenti seketika...
Retakan pecahan kaca berserakan di tiap sudut ruang hidup. Saat kaki melangkah seluruh telapak  kaki berlumuran darah akibat puing-puing pecahan kaca tersebut menggores tanpa henti. Sesaat kemudian pertanyaan bermunculan dan bersuara keras. Apa yang dapat dilakukan kedua kaki dengan luka yang sedang menggores? Apakah pribadi hidup dapat menciptakan senyum di balik cerita retakan itu? Bagaimana jalan selanjutnya bermuara?
Adakah yang dapat memahami tulisan-tulisan tersebut? Bisakah setiap sudut mencoba mengerti kalimat demi kalimat tadi? Mengajarkan sesuatu yang terkandung di dalam proses kehidupan. Serpihan hidup sepertinya menjadi teka-teki, misteri, sekaligus jawaban terhadap pernyataan di atas.
Fla ingin mengajak ayah ke suatu tempat kalau sudah sembuh” perkataan gadis kecil bersama senyum yang kembali menghias wajahnya.
“Kemana?” membelai anak rambut Fla.
“Rahasia antara Fla juga boy” sekali lagi senyuman gadis kecil seolah menyalakan pelita terhadap sosok mantan iblis sepertiku. Saya ingin menjadi satu-satunya jembatan bagi jalan hidup sang gadis kecil. Pelitaku mulai bercerita di saat dia memanggilku dengan sebutan ayah. Serpihan kasih menyalakan lilin kecil dalam ruang gelapku seketika. Membuat segalanya berbeda jauh melebihi apa pun yang pernah ada di dunia.
“Paman punya sesuatu buat Fla di dapur” Seni.
“Apa makanan enak?” Fla.
“Kue kesukaan Fla” Seni berhasil mengalihkan perhatian Fla.
“Kapan kau datang?” terkejut melihat kedatangan kepala kuli bangunan.
“Wow, sang mantan iblis sudah mulai tidak sopan kalau bicara” Seni.
“Terserah” satu kata sedikit judes…
Sebaiknya kau tidak menampakkan wajahmu sekitar perkampungan apa lagi perkotaan” Seni.
“Kematian bukan sesuatu hal paling menakutkan buatku, hanya saja…” entah mengapa kalimat seperti ini tiba-tiba saja keluar sendiri.
“Kau takut terjadi sesuatu terhadap Fla?” Seni menyadari ketakutan terbesarku.
“Saya seperti orang bodoh selalu bersembunyi”
“Ini hanya permasalahan waktu” Seni.
“Ada baiknya kalian berada di hutan ini untuk sementara atau mungkin selamanya” Seni. Saya baru menyadari kalau ternyata dia membawa kami jauh dari perkampungan ataupun keramaian. Berada di tengah hutan di mana seorang pun tidak akan bisa menemukan keberadaan mantan iblis.
“Saya tidak menginginkan sesuatu yang buruk terjadi lagi untuk kesekian kalinyakalimat Seni kembali menegaskan sesuatu hal.
Bagaimana dengan masa depan Fla?
Membawahnya bersamaku bukan cara paling tepat” Seni.
“Entahlah”…
“Fla tidak akan pernah bisa berpisah darimu. Memisahkan kalian berarti membuatnya menangis seperti orang bodoh” Seni.
“Apa yang harus kulakukan?” Membayangkan gadis kecil suatu hari kelak akan menggapai impiannya.
”Saya rasa Fla bisa tetap sekolah, hanya saja…” Seni.
“Fla harus sekolah” menegaskan lagi.
“Masalah jarak antara tempatmu dan sekolah cukup jauh. Apa kau siap antar jemput Fla?” Seni.
“Tidak masalah” spontan menjawab pertanyaannya.
“Tidak hanya itu, kau juga harus bisa menyembunyikan identitasmu bahkan kalau perlu bersembunyi di balik semak demi keselamatan Fla juga dirimu” Seni.
“Tidak masalah” berucap lagi.
“Kaki sudah tidak sesempurna kemarin alias pincang, tapi masih bisa menyombongkan diri sepertinya” Seni.
Saya harus jadi jembatan buatnya.” Pengeroyokan kemarin membuat salah satu kakiku bermasalah. Dua kali mengalami peristiwa mengenaskan menjadikan saya tidak bisa berjalan seperti dulu lagi.
Masalah pendaftaran sekaligus biaya sekolah biar saya yang selesaikanSeni.
Anggap  saja kau berhutang, tenang saja semua itu tidak gratis” dia seolah menyadari jalan pikiranku.
“Sekali lagi terima kasih” berucap terhadapnya.
“Sampai di peti mati sekalipun, saya tidak akan lupa semua kebaikanmu” pernyataan mantan iblis kembali.
“Lebay” Seni tertawa mendengar kalimatku tadi. Ketika semua menyatakan satu kata iblis terhadapku, Ia datang berperan sebagai seorang sahabat di hadapanku. Banyak orang di luar sana menyerang, mengutuk, memberi sumpah serapah, menjadi hakim, mencaci, bahkan mencabik tubuhku. Di luar dugaan dirinya berjalan mempertaruhkan nyawa untuk membuatku tetap bertahan
“Fla, gadis kecil ayah sekarang harus bangun pagi-pagi sekali “ peranan seorang ayah membangunkan gadis kecilnya pagi-pagi buta. Tersenyum menatap kedua bola mata Fla seolah tidak ingin beranjak dari tidur lelapnya.
Kenapa bangunkan Fla gelap begini ayah?” rasa kesal gadis kecil.
Memangnya kita mau kemana?” Fla.
“Fla harus sekolah biar bisa jadi anak hebat.” Kenyataan sekarang adalah tiba masa tiba akal kalau dia baru mendapat pemberitahuan bagaimana dirinya harus berada dalam lingkup persekolahan.
“Fla harus bangun pagi-pagi sekali terus berdoa, sarapan, terakhir berangkat sekolah” seorang ayah penuh semangat membayangkan gadis kecilnya mengejar masa depan.
Apa pun situasi hidup, sang ayah akan selalu belajar menjadi jembatan kuat untuk menyaberangi sebuah lautan. Ombak bisa saja datang begitu deras, Namun kedua tangan sang gadis kecil ingin terus memegang tali dari jembatan tersebut.
Berjalan melewati pohon-pohon, tanaman berduri, naik turun gunung itulah petualangan setiap harinya. Menjaga Fla dari ancaman binatang liar walaupun dikatakan kaki seorang ayah harus berjalan di dalam kepincangannya. Ceritaku tiap harinya adalah selalu bersemangat menggendong gadis kecil tanpa rasa lelah.  
Ayah tidak capek terus mengantar Fla seperti ini?” Pertanyaan gadis kecil setiap harinya tanpa rasa bosan ketika kami berjalan menuju sekolah.
“Tidak”…
“Kaki ayah pasti sakit harus jalan kaki ditambah lagi menggendong Fla” kalimat polos gadis kecil.
Ayah tidak mungkin capek apa lagi sakit mengantar Fla ke sekolah” membalas kalimatnya.
“Ayah” Fla bergelut manja.
“Jangan kecewakan ayah artinya gadis kecilku harus rajin belajar” tersenyum lebar ke arahnya.
   Bersembunyi di antara semak-semak duri melihat dari jauh gadis kecil berjalan memasuki sekolah. Tanpa rasa letih mengerjakan segala pekerjaan rumah, mencoba membuka lahan pertanian kecil di tengah hutan, dan terakhir antar-jemput gadis kecil ke sekolah. Berlari ke sekolah saat jam pulang pulang Fla tiba. Seperti biasa seorang ayah harus bersembunyi di antara semak-semak menunggu gadis kecil datang. Boy anjing lucu akan menggoyang-goyang ekoynya setiap kami berjalan bersama.
Menikmati tetesan embun pagi merupakan hal paling menyenangkan bersama gadis kecil dan tentunya boy si’anjing pintar. Terkadang boy membawa kami menyusuri hutan memakai gerobak hasil desain milikku menuju sekolah. Bernyanyi sepanjang jalan sambil tertawa seolah kebahagiaan selalu ada buat kami.
Terkadang rasa penasaran ingin melihat gadis kecil ketika belajar di kelas muncul. Saya harus bisa menahan kerinduan menatap dirinya sejauh mungkin. Entah mengapa seperti sesuatu mendorong tubuhku berjalan mengendap bagaikan pencuri di siang hari menuju sebuah kelas tempat Fla belajar.
…Ibu ingin kalian bercerita bebas di depan kelas sesuai perjanjian kemarin” sang guru sedang menagih janji murid-muridnya.
Semua anak berjalan naik depan kelas untuk bercerita tentang berbagai hal. Variasi cerita mereka lumayan mengundang tawa dalam ruang tersebut. Ada yang bercerita tentang kapal terbang bebas di udara, perjalanannya suatu hari kelak menjadi seorang dokter, bunga-bunga tumbuh dan berada di pinggir jalan, rumah besar, dan lain sebagainya. Tibalah giliran Fla berjalan ke depan kelas mengungkapkan sesuatu objek  tidak terduga bagi seorang guru bahkan anak seusianya…
“Saya memiliki sebuah jembatan kuat sewaktu berjalan. Jembatan itu, hembusan nafasnya paling hebat buatku. Kenapa bisa? Karena memberi senyum, menjadikan kuat, menghapus air mata waktu Fla nangis” kata-kata Fla menciptakan kesunyian di kelas.
Jembatan paling kuat diantara semua benda. Jembatanku selalu berjuang, bekerja, berlari, menangis, berdoa hanya untuk gadis kecilnya Flakeslove. Tidak peduli seberapa letih, tapi tetap bersemangat menjadi jembatanku.  Jembatan itu ayahku sendiri. Terima kasih Tuhan karena mengirimkan jembatan kuat  seperti ayah,” Karangan bebas mengungkapkan segala isi hati gadis kecil. Seluruh temannya memberi tepuk tangan untuk karangan terbaik yang mereka dengar.  
Karangan Fla bagus” salah seorang temannya tiba-tiba saja bersuara.
Ungkapan perasaan seorang gadis kecil di hadapan teman-temannya. Rasa haru mendengar bagaimana hidup mantan iblis merupakan jembatan bagi sang gadis kecil. Keadaan lebih mengejutkan adalah seseorang bagaikan penguntit mengekor di belakang ketika jam pulang sekolah. Saya merasa ada yang sedang mengikuti kami sejak tadi. Berusaha mencari tahu siapa di belakang kami sejak tadi …
 Fla tidak mau ayah terluka lagi seperti dulu” rasa histeris Fla memeluk erat tubuhku.
Ayah dan Fla tidak akan kenapa-kenapa” sang ayah berusaha menenangkan hatinya.
Mereka membuat kaki ayah pincang” Fla.
“Fla tidak ingin dipukul lagi seperti dulu” gadis kecil makin histeris dalam tangisnya.
Anjing kecil Fla menggonggong seolah-olah memperlihatkan bukan sesuatu hal yang membahayakan. Boy mengoyang-goyangkan ekornya menarik baju seseorang untuk keluar dari persembunyian. “Ternyata ayah Fla seperti ini bentuk wajahnya” suara sang guru menghentikan langkah kami.
“Ibu guru” Fla segera menghapus air matanya.
“Saya minta maaf kelewat lancang mengikuti kalian”  sang guru menundukkan kepala sebagai tanda permohonan maaf. Pertama kali ucapan maaf didengar dari seseorang setelah dunia seorang Jedky mengenal makna embun pagi ketika kaki mencoba melangkah.
“Anda tidak perlu meminta maaf “ ucapku.
Kami semua terhenti di tengah hutan belantara. “Kalau boleh tahu kenapa Fla histeris ketakutan seperti itu?” pertanyaan sang guru.
“Fla di sana banyak kupu-kupu cantik” mengalihkan perhatian gadis kecil hingga berlari penuh semangat bersama anjing kecilnya ke tempat di mana tanganku menunjuk…
“Saya memiliki masa lalu gelap. Membunuh, mencuri, pembunuh bayaran, membakar rumah banyak orang, pemerkosa, pemakai sekaligus pengedar narkoba.Seperti itulah jawaban tanpa basa basi...
Berarti anda adalah...” sang guru.
Suatu ketika seorang gadis kecil tersenyum ke arahku ketika saya berada pada situasi tersulit karena sebuah penghianatan” mengungkapkan kisah pertemuan antara diriku bersama gadis kecil.
Hal terkacau saat itu adalah senyum gadis kecil seolah menyalakan satu pelita kecil dalam ruang kelam hidupku”…
Bercerita banyak hal sampai akhirnya sekelompok orang mengenalku. Melampiaskan kegeraman mereka yang selama ini terpendam melalui caci maki, pukulan, lemparan batu, menyodorkan sebuah benda tajam menusuk tubuhku. Lebih kacau lagi saya bahkan selalu selamat dari jurang maut. “Hampir saja mereka membunuh Fla sebagai aksi balas dendam” berkata-kata…
“Sulit dipercaya mantan iblis nomor satu dunia bertobat” sang guru.
Kami harus berada jauh dari keramaian bahkan harus tinggal di tengah hutan belantara”…
“Anda pasti takut kalau-kalau mereka akan membuat Fla celaka” sang guru.
Bersembunyi di balik semak sewaktu mengantar atau menunggu kedatangan gadis kecil menjadi satu-satunya cara agar tidak seorangpun mengenal identitaskukembali curahan hati seorang ayah pada guru.
Tidak ada manusia sempurna di dunia. Tentu semua orang pernah melakukan kesalahan fatal sama sepertiku. Tidak ada manusia dapat luput dari suatu noda hitam di masa lalu. Saya ingin sebuah lilin kecil tetap bertahan menyinari jalan hidupku. Salah satu mimpi terbesarku yaitu ketika banyak orang tersenyum ke arahku tanpa melihat sisi gelapku di masa lalu. Apa bisa saya mewujudkan objek tersebut sedangkan di luar sana goresan luka mereka tidak akan pernah memudar sampai kapanpun?
Ayahku bukan penjahat” tanpa sadar gadis kecil mendengar dialog percakapan kami.
“Tenang saja, saya bisa menyimpan rahasiajanji seorang guru...
Terima kasih” sebagai ayah hanya bisa menunnduk bersama ungkapan kalimat tersebut.
 Semua butuh proses, jadi saya harap anda harus bertahan demi Fla” pernyataan sang guru sebelum akhirnya meninggalkan kami di tengah hutan belantara.
Tidak seorangpun dapat memahami teka teki hidup. Di balik teka teki terdapat satu misteri ilahi bahkan terlalu sulit di mengerti. Objek jalan sedang berteriak kuat dalam tawanya untuk di lalui. Apa sih hal menyenangkan ketika sepasang bola mata harus melihat ke arah sana?
Satu hal, saya akan mencoba bertahan melewati sesuatu hal yang bahkan terlalu sulit diartikan di balik teka teki tersebut. Menciptakan sesuatu ruang lingkup cerita terbaik bersama gadis kecil. “Hai masa lalu, enyalah dari hidupku!” suara hati berbisik menatap bintang di langit gelap.         
“Ayah dengar suara barusan?” pagi-pagi buta Fla menggoncang tubuhku tiba-tiba.
Ketakutan luar biasa terlihat jelas di wajah Fla. Suara ketukan pintu begitu keras terdengar.  Fla takutrasa trauma pengeroyokan kemarin terhadap sang ayah terbaca jelas.
“Fla takut ayah kena pukul lagi Fla makin memeluk erat tubuhku.
“Gadis kecil ayah tidak boleh takut, ngerti?” tersenyum manis menatap wajahnya.
“Jedky cepat buka pintunya!” suaranya tidak asing lagi…
Paman Seni” Fla…
“Kau hampir membuat Fla jantungan mendadak” rasa kesalku ketika kepala kuli bangunan berdiri di hadapan kami setelah pintu terbuka. Rutinitas Seni yaitu mengantatkan bahan makanan. Selain itu dia juga mengambil beberapa jenis kerajinan hasil karyaku untuk dijual di luar sana.
Menjadi pertanyaan sekarang, kenapa Seni harus datang suasana masih gelap begini? “Apa kau ingat ucapanku dulu?” ada sesuatu hal dibalik kalimat Tanya tersebut.
“Tentang?” balik bertanya.
Kemarin seorang pria tampan, kaya, penampilan bersih, lebih muda dari kau tentunya menyakan informasi tentang seorang gadis kecil“ Ucapan Seni mengingatkan dunia Fla.


Bagian 6…


Maksud kedatangan Seni pagi-pagi buta ternyata ingin memberi tahu berita penting. Seperti tersiram air panas di siang bolong. Rasa takut luar biasa sedang bermuara lebar jauh di dasar hati. “Ia berusaha menemukan informasi tentang anak perempuannya yang hilang” Seni.
Bisa jadi Fla adalah anak perempuan yang dicari olehnya, makna pembicaraanmu sekarang? menyimpulkan kalimat temang terbaikku. Suatu saat, saya harus merelakan Fla berlari memeluk ayah kandungnya.
”Sepertinya ciri-ciri anak perempuannya mengarah pada Fla” Seni.
“Kalau itu benar-benar terjadi” menarik nafas panjang.
“Berarti kau harus siap merelakan Fla” Seni.
Menurut informasi bahwa pria tersebut bekerja di sekitar perkotaan meninggalkan istrinya yang sedang hamil pada saat itu. Bertahun-tahun lamanya jauh dari keluarga tanpa kabar. Istrinya jatuh sakit dan pada akhirnya meninggal. Putri tunggalnya menghilang entah kemana.
Singkat cerita, pria itu kemudian kembali ke kampung untuk mencari istri dan putri kecilnya, tetapi harus menelan kenyataan pahit” Seni.
Putrinya memiliki tanda lahir, terdapat tahi lalat pada telinga sebelah kiri sama seperti ayahnya“ Seni.
Kenyataan sekarang, Fla pun memiliki tahi lalat sama persis di bagian telinga sebelah kiri. Saya masih berharap semua cerita ini hanya mimpi belaka. Gadis kecil akan berlari memeluk ayah kandungnya? Tuhan, andaikata bisa satu-satunya jembatan Fla hanya melihat ke arahku seorang. Tuhan, mungkin saya terlalu egois bahkan  lebih mementingkan perasaanku semata.
Ia berjalan dari satu tempat ke tempat lain demi mencari informasi keberadaan putrinya. Pria itu tentu memiliki alasan apa dan mengapa menghilang tanpa kabar di hadapan istri juga anaknya. Andaikan ayah kandung Fla benar-benar dirinya, bagaimana kisah ceritaku selanjutnya? “Makanan kesukaan gadis kecil tibabersemangat menyodorkan sepiring nasi ayam jamur. Tuhan, setidaknya ketika waktu itu tiba Fla akan selalu mengenangku.
Setiap memory tentang kisah kami terus saja bernafas  di tiap langkah jalan hidup gadis kecil. Saya sadar bagaimana dunia tergelapku kemarin dapat membuatnya pergi suatu hari kelak. Mantan iblis harus siap merelakan sekaligus kehilangan apa pun alasannya. Tidak seorangpun dapat menyadari kepedihan seorang ayah ketika waktu itu tiba. Sekali lagi tidak aka nada seorangpun bisa merasakan air mata seorang sekaligus ketakutan luar biasa, putri kecilku menghilang tanpa jejak.
“Boy, hari ini ayah buatkan kita makanan enak” Fla tersenyum penuh semangat.
 enak? seorang mantan iblis belajar masak hingga ratusan kali demi putri semata wayangnya.
“Sangat enak” Fla.
Ayah ingin selalu menjadi jembatan kuat buatmu” suara hati berbisik keras.
Bagaimana kalau hari ini kita pergi berkeliling hutan terus bermaindi sungai ma boy?” mengajak sang gadis kecil menikmati petualangan seru.
 Mau mau mau” teriak Fla bersemangat.
Setidaknya dia akan selalu menyimpan memory tentang ayahnya. Serpihan kasih membuatku ingin belajar memahami makna jembatan kuat. Saya ingin menggenggamnya kuat sehingga tidak seorangpun bisa merebutnya dariku. Seirinng waktu berjalan kedua tangan menyadari ada begitu banyak sisi lemah berirama di setiap perputaran. Merelakan mungkin satu-satunya kata paling berperan apa pun alasan untuk bertahan.
Boy terlihat lucu bermain di sungai” Fla menyemburkan air bersama anjing kesayangannya.
Aliran air seolah tidak memiliki kekuatan untuk menghancurkan, tetapi realita bercerita lain. Batu paling keras hancur seketika oleh tetesan air. Seolah tanpa kekuatan sama sekali dapat memainkan perannya dengan baik. Teka teki hidup sepertinya berteriak kuat menyaksikan kelembutan tetesan air menciptakan lubang besar pada sebuah batu terkuat. Senyum gadis kecil sama seperti tetesan air itu bergema di sepanjang jalan hidupku.
Boy ngambek” Teriak Fla tertawa menunjuk anjing kecil.
“Seperti kesal dijahili terus ma Fla” membalas kalimat gadis kecil.
Seorang ayah berusaha membuat memory termanis dalam dunia gadis kecilnya. Tuhan, mampukan saya jika saat itu tiba dan harus kehilangan gadis kecil. Jadikan peristiwa hari ini sebagai memory terbaik di manapun kakinya melangkah.      “Ayah, terima kasih karena sudah mengajak Fla berpetuanlang” gadis kecil sekali lagi memancarkan senyum.
            Fla pasti nangis terus kalau ayah tidak ada di sampingku” apa gadis kecil tahu yang sedang kupikirkan? Seolah kalimatnya barusan menandakan suatu ungkapan bahkan terlalu silit dijelaskan. Air mata seorang ayah terjatuh begitu saja membasahi wajah.
Ayah ingin menunjukkan sesuatu buat Fla” segera menggendong gadis kecil berjalan ke suatu tempat.
“Ayah akan membawah Fla ma boy kemana?” gadis kecil bergelut manja.
“Rahasia” tersenyum ke arah Fla.
“Taman bermain ini ayahku yang buat?” kedua bola mata Fla terkagum-kagum.
“Hadiah kecil ayah buat Fla” menurunkan gadis kecil dari gendonganku,sedangkan boy terus saja menggoyang-goyangkan ekornya.
“Ada ayunan, permainan, rumah pohon di tengah hutan terlihat keren” Fla berlari ke kiri kanan menikmati beberapa wahana hasil desain sang ayah.
Ayah membuat taman bermain biar Fla tidak kesepian” menatap kembali ke arah Fla.
“Sangat keren” Fla.
“Fla bisa menghabiskan waktu doa bersama Tuhan di atas rumah pohon” …
Mampukan saya Tuhan jika suatu hari kelak dia harus pergi dari jalan hidupku. Tuhan, sekali lagi jadikan taman bermain di sini sebagai memory yang akan terus bergema di setiap nafas hidup sang gadis kecil. Cepat atau lambat dia akan segera ditemukan oleh ayah kandunngnya. Kenyataan terpahit adalah merelakan benda bernilai menjadi milik orang lain.
Memberi memory tidak ternilai ketika kaki berjalan. Tertawa bersama dalam sebuah canda. Tersenyum bersama apapun suasana sekarang. Mengantar dan menjemput dari sekolah hingga bersembunyi di balik semak-semak menunggu gadis kecil datang membawa senyum lebar. Saya masih punya cukup waktu menciptakan berbagai jenis cerita manis bersama dengannya. Ada saat dimana saya tidak akan lagi melakukan hal-hal bodoh bersama gadis kecilku. Bila waktu itu tiba, mampukan saya membiarkannya pergi.
”Gadis kecil ayah juara” Fla menyerahkan raport sekolah ketika berjalan pulang ke rumah. Gurunya menyadari jika saya tidak bisa langsung berada di sekolah, sehingga menyerahkan langsung buku raport ke tangan gadis kecil.
senangnya anak ayah juaramelihat angka sempurna tertera di buku raport milik Fla.
Suatu hari nanti Fla akan melindungi ayah dari semua orang jahat” Fla.
“Gadis kecil ayah hebat” tersenyum mendengar ucapannya.
Fla akan belajar lebih giat biarteriak gadis kecil bersemangat.
“Maaf sedikit mengganggu perjalanan kalian” tiba-tiba seseorang berdiri di hadapan kami.
“Saya tersesat di sini” kalimat berikut keluar dari mulut pria berpakaian formal bahkan terdengar gurauan berada di tengah hutan belantara.
“Ayah, sepertinya…” gadis kecil berbisik pelan memelukku erat seolah merasakan sesuatu hal
“Sepertinya dia bukan orang jahat” membalas bisikan gadis kecil.
Memberi tumpang untuk sementara waktu di rumah suka maupun tidak. “Terima kasih karena memberi saya tumpangan” Ucapannya ketika kami sudah berada di rumah. Flakeslovel seperti merasakan sesuatu hingga terus saja memelukku.
Maaf kalau sedikit lancing, tujuan perjalanan tuan di hutan ini…?agak sedikit berhati-hati melemparkan pertanyaan.
 “Seandainya” pria it uterus saja memandang wajah Fla.
“Seandainya kenapa tuan?” bertanya lagi ke arahnya.
“Tidak apa-apa. Kalau boleh tahu siapa nama gadis kecil ini terlihat menggemmeskan?Mata pria itu tidak berkedip menatap Fla.
Ayah memanggilku Flagadis langsung menjawab pertanyaannya.
“Sebenarnya tujuan anda kemana?  sekali lagi melemparkan pertanyaan. Pria tersebut terlihat sangat berwibawa bahkan sepertinya seorang pengusaha kaya jika diperhatikan dari jenis pakaian yang dikenakannya sekarang.
 Mencari seseorang di sebuah sekolahjawaban pria itu.
 “Maksudnya?” Pertanyaanku kembali.
“Mencari putri kecilku. Kemungkinan dia seumuran dengan Fla.” Bagai tersiram air panas pada seluruh tubuh mendengar ucapan tersebut.
“Jika diperhatikan, tuan terlihat sangat kaya  rasanya tidak mungkin menyekolahkan seorang putri di tempat terpencil seperti ini apa lagi sampai menerobos.” Berpura-pura bodoh seakan saya ingin menyangkal kenyataan di depan mata sekarang.
Fla mau bermain di taman buatan ayah” Fla segera turun dari gendonganku kemudian menarik tubuh anjing kesayangannya. 
“Kenapa tuan menatap saya seperti itu?” Fla terhenti seketika…
“Entahlah” jawaban pria asing di hadapan kami.
“Mungkin kau merindukan putri kecilmu, tapi saya anak ayah bukan putrimukalimat Fla memandang pria itu.
“Saya hanya berharap putriku secantik dirimu” pernyataan…
Fla hanya tersenyum kemudian berjalan meninggalkan kami. “Kalau boleh tahu seperti apa wajah dari istri dan anak tuan? Penasaran” entah mengapa saya tiba-tiba bertanya…
Pria tersebut memperlihatkan foto istri dan anaknya. Rasanya seperti tersiram air panas secara hebat...“Saya sangat merindukan merekakalimatnya memandang sebuah foto pada dompet miliknya. Terbaca jelas di wajahnya rasa kehilangan dan berharap menemukan putri kecilnya yang selama ini dicari.
Di dompet itu terdapat wajah wajah Fla sewaktu bayi di pangkuan mamanya. Saya pernah melihat foto yang sama di rumah kecil milik Fla. Tuhan, terus terang saya tidak pernah bisa hidup tanpa senyuman gadis kecil. Ayah kandung Fla sekarang berdiri di hadapanku menginginkan anaknya lebih dari apa pun. “Btw, sejak tadi kita berdua belum mempernalkan diri satu sama lain” senyum penuh wibawa dari pria tersebut.
“Panggil saja saya Ronald” Dia mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan.
“Nama anda siapa?” Pertanyaannya kembali...
”Jedky” nama pemberian gadis kecil…
Saya masih saja bungkam atas identitas gadis kecil sebenarnya. Tersadar bahwa ayah biologisnya sangat merindukannya dan membuat seluruh duniaku hancur. Jujur, terlalu sulit untuk tanganku merelakan pelita kecil yang selalu bercahaya di ruang gelapku pergi. Berikan saya kekuatan melepas tanpa memberi ribuan alasan unntuk mempertahankan.  
“Ayah, kenapa menangis?” gadis kecil mendapati ayahnya sedang mengalirkan bulir-bulir Kristal di rumah pohon.
Rumah pohon di tengah taman bermain memang sengaja kubuat memakai beberapa desain khusus sebagai pengganti rumah kecil tempat melampiaskan banyak hal di hadapan Tuhan melalui doa. “Tuhan dekap erat ayahku, hapus air matanya, dan kembalikan senyumnya” Isi doa gadis kecil sambil memeluk erat tubuhku. Hati seorang ayah semakin hancur mendengar pernyataan putrinya di dalam doa.
Keesokan hari Seni mengantarkan kebutuhan bulanan seperti biasa. “Paman bawah ice cream buat Fla ma boy” menyapa gadis kecil seperti biasa.
Tuan kenapa bisa sampai disini?” tiba-tiba Seni menjatuhkan segala yang ada di tangannya.
Ternyata mereka berdua sudah saling kenal. “Saya kesasar dan singkat cerita Jedky memberikan pertolongan” nada penjelasan Ronald
“Ngomong-ngomong ternyata kalian berdua saling kenal bahkan sepertinya bersahabat” Ronald.
“Kami memang berteman baik” Seni.
“Apa kau sadar kalau dia mencari jejak Fla?” bisik Seni perlahan di telingaku.
“Saya tahu” menjawab dengan berbisik pula.
Tidak lama lagi pelita kecilku akan berlari lepas meninggalkan ruang hidupku. Harta tidak ternilai menghilang pada pandangan mata. Berlian berharga lenyap. Sepertinya menciptakan luka pada diri seorang ayah di sebuah lingkaran hidup. Tidak ada obat dapat menghancurkan luka tersebut. Air mata akan menglir deras suatu hari kelak ketika waktu itu tiba.
“Boleh paman ikut main?” Ronald berkata-kata di depan Fla yang sedang bermain sekitar taman bermain, sedang kami berdua hanya mengintip dari kejauhan.
“Fla pikir-pikir dulu paman” wajah menggemeskan Fla terpampang.
“Kenapa harus begitu?” Ronald.
“Paman harus memandikan boy dulu baru bisa ikut main” cetus Fla.
“Baiklah” Ronald segera mengangkat tubuh boy.
Ayahku sangat hebat” Ucapan Fla terhadap pria yang baru dikenalnya.
“ Hebat bagaimana?” Ronald.
“Karena ayahku jembatan kuat Fla” Perkataan gadis kecil dengan senyuman manisnya.
Percakapan antara gadis kecil dan ayah kandungnya di dengar oleh kami berdua. Mantan penjahat kelas kakap terlihat bersemangat melihat senyum manis gadis kecil. Ruang gelapku mulai bercahaya oleh karena dirinya. Senyumnya adalah pelita buat jalan hidup hingga berirama di sepanjang waktu. Bisakah saya membuktikan diri sebagai manusia kuat ketika harus merelakan benda bernilai berjalan jauh dari perjalanan hidup?
“Kapan kau akan berterus terang tentang Fla terhadap pria itu?” Seni.
“Saya butuh waktu” menarik nafas panjang mengungkapkan bagaimana keadaanku sekarang.
“Terkadang Tuhan mengizinkan segalanya terjadi biar mantan penjahat kelas kakap membuktikan satu titik kuat tentang merelakan bukan mempertahankan” Seni.
“Entahlah”
“Kau harus bijak” Seni.
Saya sadar betul, hidup Fla lebih aman ketika bersama ayah kandunngnya dibanding denganku. Butuh kalimat paling tepat melukiskan hembusan nafasku sekarang. Setetes embun milikku sepertinya akan menghilang tanpa jejak. Titik sinar, goresan, retakan kaca, mata hati, pelangi berlari pada sebuah garis bahkan menciptakan deretan tak biasa. Sekali lagi suara hati terus berbisik mencari jawaban dari ribuan pertanyaan.
Pelangi dan goresan menyatu hingga masuk ke dalam sum-sum tulang belakang. Sebuah keadaan bersama retakan kaca berteriak sambil berlari menyelimuti dunia pada satu titik. Jalanan berkelok-kelok semakin memberi kesan tersendiri demi mengajarkan sesuatu hal. Berjalan, menangis, hati hancur, air mata bermain sekaligus bergema begitu deras jauh melebihi air hujan.
Jembatan paling kuat diantara semua benda. Jembatanku selalu berjuang, bekerja, berlari, menangis, berdoa hanya untuk gadis kecilnya Flakeslove. Tidak peduli seberapa letih, tapi tetap bersemangat menjadi jembatanku.  Jembatan itu ayahku sendiri. Terima kasih Tuhan karena mengirimkan jembatan kuat  seperti ayah.” Teringat jelas dalam ingatan bagaimana gadis kecil berdiri di depan kelas dan bercerita tentang ayahnya. Usianya masih terlalu kecil untuk mengungkapkan pernyataan seperti ini. Membayangkan bagaimana seorang ayah menggendongnya, tersenyum untuknya, membuat taman bermain, memberi seekor anjing kecil sebagai kado, membuatkan rumah pohon, berpetualang di tengah hutan merupakan hal terbaik buatku.
Selama beberapa hari Fla dan seorang ayah terhebat melakukan sebuah penyamaran dan berjalan keluar dari hutan untuk menciptakan memory lebih banyak. Sedikit waktu lagi senyum gadis kecil tidak akan terlihat olehku. Ayah kandungnya masih belum menyadari apa pun tentang. Pria itu terus saja mengembara di sekitar perkampungan setelah meninggalkan hutan demi mencari informasi putri semata wayangnya.
“Ayah ingin mengelilingi semua tempat dengan penyamaran seperti ini sampai mereka semua tidak dapat mengenal kitaberbisik ke telinga gadis kecil. Memakai topi, hoodie cukup tebal, sepatu kets terlihat seru menciptakan petualangan hari ini.
 Ayah sudah lama betul kita tidak melihat dunia luar” Fla bersemangat menghirup udara di luar hutan.


Bagian 7…


“Gadis kecil ayah tidak akan lagi terperangkap dalam dunia hutan. Ketika waktu itu tiba, air mata ayah tidak bisa berhenti mengalir di tempat tersembunyi” suara hatiku sedang berbisik sendiri.
Menikmati suasana pasar malam, arena permainan, dermaga, toko mainan merupakan memory terbaik. Tertawa bersama dan berlari bersama dalam sebuah penyamaran. Setidaknya gadis kecil mengingat pernah memiliki jembatan terhebat suatu hari kelak. “Ayah sedikit lagi” Teriak Fla memberikan semangat...
Ayah dapat bonekanya” Fla segera mengambil sebuah boneka di tanganku.
“Petualangan serumendekap gadis kecil.
Ayah terhebat yang tidak akan mungkin tersaingi oleh siapapun juga. Sekalipun seluruh mata memandang ayahnya sebagai penjahat kelas kakap, namun hati gadis kecil akan selalu berkata “ Ayahku adalah ayah terhebat. Menjadi jembatan kuat untuk nafas yang sedang berhembus tiap detiknya. Ayah terhebat jauh melebihi dari kata hebat apa pun alasannya.
“Fla, bagaimana kalau kita ke rumah kecil?berbisik di telinganya, sedang gadis kecil mengangguk  sambil menarik tanganku untuk berjalan...
”Tuhan, mampukan saya mengembalikan dia pada orang tua kandungnya“ Ucapan doa seorang ayah sedang menjerit di dasar hati dalam sebuah rumah kecil...
Terima kasih Tuhan karena sudah mengirimkan jembatan terkuat buat,kepolosan seorang gadis kecil di dalam doanya menjadikan dunia seorang ayah semakin terluka...
”Tuhan, mampukan saya dan jangan biarkan keegoisan menyelimuti kepribadianku“ Jeritan hati seperti biasa berteriak luar biasa di sebuah rumah kecil. Ketika saat itu tiba, air mataku mungkin tidak akan berhenti mengalir, tapi saya ingin menang.  Keluar dari rumah kecil tersebut, berjalan ke sebuah tempat...
Kita mau kemana? Seperti bukan jalan pulang?pertanyaan Fla sedikit bingung.
”Ke rumah seseorang” seorang ayah masih berusaha tersenyum sekalipun hal tersebut menciptakan rasa sakit...
Rumah paman Seni?“ Fla.
Tetap terdiam tanpa berkata sepatah katapun sampai akhirnya kami tiba di sebuah hotel berbintang.”Ayah, sepertinya di sana itu paman Ronald. “ gadis kecil melihat sosok pria tidak jauh berdiri dari tempat kami..
“Fla dan boy bisa bermain banyak permainan di ruang sana” menunjuk sebuah ruangan menyuguhkan ruang bermain anak di sekitar perhotelan tersebut.
”Baik ayah” balasan gadis kecil tanpa rasa curiga sedikitpun.
Kedua kaki mulai berjalan lambat mencari keberadaan ayah kandung gadis kecil. “Anda berada di sini?” Ronald tidak menyangka siapa yang sedang berdiri di depannya.
“Seperti itulah” menjawabnya.
“Mencari saya atau ada keperluan lain?” Ronald.
“Saya ingin bicara dengan anda” pernyataan tersebut sekaligus mengungkapkan sesuatu hal.
Menjelaskan segala hal yang terjadi bersama sebuah kisah petualangan yang terjadi begitu saja. “Flakeslove, anak yang selama ini dicari olehmu” berkata jujur memang menyakitkan, tapi harus kulakukan pada akhirnya...
“Gadis kecil menyalakan sebuah pelita di ruang tergelapku itulah objek terbaik sepanjang perjalanan hidup sang mantan iblis” kata-kata itu keluar begitu saja setelah mengungkapkan banyak hal sejak awal pertemuanku bersama Fla hingga detik sekarang.
Fla memang hebat di setiap hembusan nafas seorang mantan penjahat kelas kakap. Mengajar cara tertawa yang tidak pernah mengalir ketika  kaki berjalan di tiap sudut persimpangan. Nafasku mengenal titik sinar dalam pergumulan doa, tapi dia membuatku ingin tahu untuk berada di hadapan sang pencipta dengan mata terpejam.
“Fla putrimu, jadi saya kembalikan dia buatmu” Ucapan seorang ayah terhebat.
Tentu kau memiliki alasan tertentu tentang istri dan anakmu sampai meninggalkannya begitu saja” berujar kembali. Gadis kecil tentu hidupnya lebih aman bahkan masa depannya terjamin ketika tangannya digenggam oleh ayah kandungnya.
“Jadi naluriku sebagai ayah terhadapnya tidak salah sejak awal pertemuan kami” Ronald.
“Jadilah sahabat sekaligus jembatan buatnya” berkata-kata sebagai akhir kisahku menjadi jembatan…
Saya harus bisa melepas sosok terbaik di ruang hidup. “Ucapan ayah semuanya bohong kan?” tanpa sadar Fla mendengar perbincangan kami berdua.
“Maafkan ayah” suara hati sebagai ayah bergema dan saya rasa itu normal. Tidak akan ada lagi irama cerita tentang jembatan di setiap hembusan nafas mantan iblis kelas kakap. Jerit hati seorang ayah sedang bergema pada sebuah ruang kecil ketika berjalan. Ayah terhebat akan pergi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
Paman Ronald adalah papa kandung Fla” mencoba memberi penjelasan terhadapnya.
Jadi kau harus tinggal bersamanya sekarang“ suka maupun tidak kalimat ini memang harus keluar sejak beberapa hari lalu.
Tapi ayah sudah janji ma Fla buat jadi jembatan” Fla mulai terlihat histeris.
“Fla” sedikit memberi nada tinggi…
“Hidup Fla hambar tanpa ayah” tangis Fla pecah.
Gadis kecil berusia enam tahun histeris di dalam tangisnya.  “Kalau tinggal bersama papa Ronald tiap hari Fla bisa makan enak, naik mobil mewah, ke sekolah bagus, punya banyak boneka, punya banyak pakaian bagus-bagus, dan banyak lagi “seorang ayah terhebat hanya ingin yang terbaik bagi masa depan gadis kecilnya.
Fla bahagia tinggal di hutan asalkan bersama ayah” gadis kecil memegang kedua lutut kaki millikku.
“Fla tidak pernah mengeluh hanya makan seadanya” Fla.
“Tapi ayah bosan hidup bersama anak perempuan nakal seperti dirimu” nada marah ke arah sang gadis kecil.
“Papa punya boneka berbie cantik buat Fla” Ronald  mencoba merebut hati sang gadis kecil. Saya hanyalah pria miskin sekaligus mantan penjahat nomor satu yang tidak mungkin bisa menggenggam tangan sang gadis kecil. Hidupku terdengar menyedihkan…
Tapi Fla maunya tinggal bersama ayah bukan paman” seolah gadis kecil tidak perduli…
Sejak dulu hingga sekarang saya benci anak kecil. Kau hanya menyusahkan artinya jangan muncul lagi di depanku, ngerti?” mendorong tubuh Fla dengan akhir cerita sang mantan iblis berjalan tanpa harus menatap ke arahnya lagi. Selamat tinggal gadis kecil, saya percaya jalan hidupmu jauh  lebih baik ketika kau belajar menatap ayah kandungmu sendiri...
“Ayah bohong...” teriak Fla mengejar di tengah hujan lebat yang tiba-tiba membasahi bumi dan seluruh tubuhnya.
“Ayah jangan pergi” Teriakannya berlari mengejarku, tapi jejakku menghilang begitu saja…
Saya adalah sebuah jembatan di mata gadis kecil walaupun semua orang mungkin menganggapku sampah. Ayah tidak lagi bisa menggenggam tangan mungilmu. Pelukan gadis kecil menjadikan segalanya berbeda di setiap pendakian gunung terjal. Senyummu akan selalu menjadi pelita kecil di ruang kelam hidupku.
   “Paman kejar ayahku!” saya masih bisa mendengar suara gadis kecil di balik sebuah pohon besar. Terdengar menyedihkan harus bersembunyi tanpa jejak seperti sekarang.
Orang tua kandung Fla itu papa bukan dia” Ronald memeluk erat tubuh mungil sang gadis kecil seolah rasa takut sedang mempermainkan dirinya seperti yang sedang kujalani.
Fla mau ayah kembali” Fla terjatuh di tengah irama dentakan hujan.
Seorang ayah hanya bisa bersembunyi di balik pohon besar melihat gadis kecilnya terus menangis tanpa henti. Tuhan, bantu saya untuk bisa melepas dan tidak menjadi pribadi egois. Masa depannya jauh lebih berharga dibanding segala jenis objek apa pun alasannya. Jalan hidupku ingin bercerita tentang peranan ayah terhebat bagi sang gadis kecil. Seorang ayah terbaik adalah berani melepas Sesuatu harta berharga bukan karena kalah melainkan ingin menang…
Tuhan, jadilah dokter untuk membalut goresan luka karena harus merelakan bukan kalimat mempertahankan. Lukaku sekarang jauh lebih kuat berirama dibanding berbagai jenis pukulan, tendangan, lemparan batu, tusukan benda tajam, sumpah serapah orang banya di luar sana. Melepas gadis kecil jauh lebih menyakitkan lebih dari apa pun. Senyumnya tidak lagi berkumandang di setiap hembusan jalan hidup...
Berjalan pincang di tengah derasnya irama hujan membuatku terlihat seperti manusia bodoh. Hujan sedang berdentang di dalam nada musiknya sendiri. Memory gadis kecil terus saja berteriak kuat…
Karena saya berdoa, Tuhan, siapapun paman yang saya temukan pertama kali akan kupanggil ayah dan kalau wanita berarti ibupernyataan gadis kecil yang tidak pernah peduli identitasku saat itu.
Kata mama sebelum pergi ke surga, orang jahat bisa melihat sinar.
Kan ayah orang pertama kutemui setelah berdoa, jadi, kau akan tetap jadi ayahkuKalimatnya menyadarkan sesuatu objek…
Kata mama, sejahat apa pun seseorang Tuhan tetap ingin memeluknya Gadis kecil mengungkapkan sesuatu hal hingga meluluhkan hati seorang penjahat kelas kakap...
Saya mau ajak ayah berdoakata-kata polos masih saja kuat memenuhi memory.
Tuhan maafkan ayahku sejahat apa pun dirinya seperti yang diucapkannya.
Tuhan, dekap ayahku dan berikan kasih sayangMU sejahat apapun dirinya.
Tuhan, jadikan ayahku seperti bola kristal memiliki nilai” selalu dan selalu ingatan tentangnya terus saja bermain.
Saya ingin menjadi jembatan yang selalu ada buatnya. Hati seorang ayah hancur melihat anaknya berlari histeris di tengah hujan. Andai saya bisa berlari kesana. Mendekap kuat tubuh mungil sang gadis kecil dan berusaha menghapus air matanya. Mengharapkan sesuatu hal yang mustahil terjadi dalam dunia seorang ayah sepertiku.
Pasti ayah nangis keras sekarangFla seolah sadar akan sesuatu hal.
Papa juga bisa menjadi seperti dia Ronald memeluk erat dirinya.
Papa juga ingin terlihat hebat di mata Fla” perasaan terkacau seorang ayah kandung melihat putrinya menangis.
“Tapi ayahku berbeda dan tidak bisa disaingi olehmu” Fla. Terlalu sulit bagi mulut seorang gadis kecil mengeluarkan ucapan ayah atau papa terhadap pria di depannya sekarang.
“Seiring berjalannya waktu, Fla pasti bisa menerima…” berkata-kata sendiri di balik pohon seperti manusia bodoh.
Menangis seorang diri melihat kepergian gadis kecil bersama ayah kandungnya. Menjalani hari tanpa senyumnya memberi rasa hambar bagi kehidupan sendiri. Saya harus bisa menerima kenyataan kalau dia jauh lebih baik tinggal di rumah mewah dibanding bersama denganku. Seorang ayah dapat dikatakan menang adalah ketika dirinya berani menciptakan objek pelangi terbaik bagi sang anak. Inilah yang sedang kulakukan yaitu membuatnya berada di tempat seharusnya.
Saya pasti bisa menahan perasaan rindu terhadapnya. Apa yang sedang dikerjakan gadis sekarang? Hari-hariku hampa ketika kaki mencoba berulang kali menata hidup tanpa seorang anak perempuan kecil bersamaku.
“Hidupmu terlihat kacau setelah menyerahkan Fla ke tangan orang tua kandungnya” Seni tiba-tiba saja berada di hadapanku. Semenjak hari itu, saya numpang sekaligus makan gratis di rumah kepala kuli bangunan. Menghindari pertemuan dengan Fla hingga saya harus menjauhkan diri dari hutan atau apa pun yang berhubungan dengannya.
“Kau sendiri terlihat reseh” rasa kesal melihat kehadirannya.
“Saya juga pernah kehilangan, jadi jangan berlebihan seperti itu” Seni menyodorkan segelas kopi panas.
“Kehilangan?” pancingku.
“Dulu kehidupanku berantakan sampai membuat kesalahan besar dengan cerita tragis istri dan anakku lari dari rumah” Seni.
“Saya rasa hidupku lebih kacau karena menghancurkan masa depan banyak orang” berkata-kata terhadapnya.
“Masing-masing orang memiliki kisahnya sendiri di masa lalu. Entah bersifat gelap atau paling gelap semua kembali pada pribadi tentang bagaimana cara merespon dan bersikap bijak, ngerti?” Seni.
“Btw, Memangnya kesalahan apa yang pernah kau perbuat?”
“Hanya memikirkan pekerjaan, pekerjaan, pekerjaan sampai akhirnya istriku kesepian bahkan tersudutkan oleh semua anggota keluarga membuatnya menghilang bersama anak kami hingga detik sekarang” Seni.
Saya tidak pernah tahu masa lalu seorang kepala kuli bangunan bisa menyedihkan seperti ini. Istri dan anaknya bersembunyi di suatu tempat sampai sekarang. Terlihat santai seolah melupakan kehidupan keluarganya, namun kenyataan yang ada adalah ribuan cara dilakukan agar bisa bertemu istri dan anaknya. Meninggalkan perusahaan besar miliknya dan hidup menurut caranya sendiri. Seni seorang pengusaha sekaligus arsitek sukses di bidangnya tetapi semua bertolak belakang setelah peristiwa tersebut.
Pertama kali sahabatku membuka identitas aslinya sebagai pemilik perusahaan besar. Dia hanya ingin menebus rasa bersalahnya dengan cara berbeda hingga suatu hari kelak Tuhan mengembalikan istri dan anaknya lagi. “Saya percaya istri dan juga anakku pasti kembali” Seni benar-benar percaya mujizat akan terjadi terhadap kehidupan keluarganya.
Sikap tenang seolah tidak memiliki masalah menjadi ciri khas dirinya. Dibalik sikap diamnya terdapat ribuan perjuangan untuk menemukan objek paling bermakna. Saya bukan satu-satunya manusia yang sedang menjalani masa rumit. “Apa yang sedang kau lakukan?” rasa penasaran melihat kepala kuli bangunan sibuk mempermainkan lembaran kertas bersama beberapa batang pensil miliknya.
“Mencari sebuah desain terbaik” Seni berkata-kata tanpa melihat ke arahku. Dia tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang arsitek terbaik di samping peranannya sebagai kepala kuli bangunan. Foto keluarganya selalu terpampang jelas di setiap sudut ruang rumah kecil miliknya.
“Saya menyukai konsep desain bermain milikmu yang kau buat di tengah hutan” Seni tiba-tiba saja menatap tajam ke arahku sambil tersenyum penuh makna.
“Perasaanku mendadak tidak enak…” membalas kalimatnya.
“Sebuah desain arsitek dapat dikatakan menarik jika memiliki sisi emosional, dapat berbicara tanpa suara, makna mendalam, kualitas tidak biasa, terlihat hidup…” Seni.
“Maksudmu berkata seperti ini?” bertanya lagi.
“Saya butuh bantuanmu membangun sebuah jenis wisata di tengah hutan dengan sesuatu objek berbeda dibanding tempat lain” Seni.
Terus memaksaku berpikir untuk menemukan sesuatu hal terbaru. “Bagaimana dengan sebuah pohon kaca berada di tengah hutan?”…
“Bisa jelaskan lebih detail?” Seni.
Menjelaskan bagaimana tentang konsep wisata hiburan di tengah hutan. Pohon membentuk beberapa cabang ranting di tengah hutan dekat bersama air terjun terdengar menyenangkan. “Di tiap cabang ranting terdapat sehelai daun cukup lebar dan masih bercerita tentang kaca Kristal” mencoba mengungkapkan sesuatu…
“Lantas?” Seni.
Beberapa helai daun tersebut dapat digunakan sebagai tempat menikmati suasana hutan, mendengar suara derau air terjun, tempat berkemah terbaik, ataupun restoran dengan konsep berbeda dari tempat lain. Pada malam hari lampu hias warna warni akan membentuk keindahan pohon kaca di tengah hutan. Terdapat tangga maupun lift untuk berada di tempat yang diinginkan sekitar pohon tersebut. Air mancur akan mengelilingi pohon kaca demi menambah sisi unik ketika semua mata menatap ke arahnya. “Selain itu beberapa pohon di sekitarnya dapat digunakan sebagai hotel dengan konsep desain aneka ragam”…
“What?” Seni.
“Maksud saya tidak hanya berpatokan jenis bangunan hotel harus terbuat dari kayu juga” menjawab kalimatnya.
“Berarti?” Seni.
“Biar menarik pengunjung bisa memakai beberapa bahan seperti kaca, jerami, bambu, susunan bebatuan berarti memadukan aneka ragam bahan untuk menciptakan desain hotel terbaik di beberapa pohon di tengah hutan.” Seseorang harus terlihat hidup/ bernilai ketika menjalani sebuah petualangan sama seperti pohon kaca berdiri kuat di tengah hutan.   



Bagian 8…


Merindukan sosok gadis kecil itulah keadaanku sekarang. Sebagai ayah perasaan ingin bertemu serta memeluk erat tubuh Fla bergema sangat kuat. Saya hanya bisa menatap foto sang gadis kecil melalui galeri handphone milikku. Demi menghilangkan penat, diam-diam berjalan kembali menuju rumah kecil tempat kami mengungkapkan banyak hal di hadapan Tuhan.
   “Tuhan, kembalikan ayahku” pemandangan di depan mata adalah melihat gadis kecil sedang berdoa sambil menangis memohon sesuatu di hadapan pencipta langit bumi.
Gadis kecil memeluk erat boneka pemberianku meneteskan air matanya. Boy anjing kecilnya seolah ikut menundukkan kepala dan sesekali menatap ke arahnya  dengan wajah sedih. “Ayah pasti bohong tidak ingin melihat Fla lagi” terus terisak dalam tangisnya.
Dia menyadari kalau ayahnya sedang menangis setiap hari menahan rasa ingin mendekap dirinya. Tuhan, perasaan sakit selalu muncul melihat air mata sang gadis kecil terus saja mengalir. Senyumnya menghilang oleh karena ayah terhebat di matanya pergi tanpa meninggalkan jejak.
“Fla pulang ke rumah yah” Ronald tiba-tiba masuk ke dalam ruang kecil di rumah itu.
“Saya hanya bisa melihatnya di tempat tersembunyi” menertawakan diriku sendiri…
“Fla harus makan kalau seperti ini pasti gadis kecil papa jatuh sakit“ Ronald membuka sebuah kotak roti bahkan berusaha menyuapi Fla.
“Ayah pasti nangis sekarang” Fla.
“Papa juga ingin jadi ayah terhebat buat Fla” rasa frustasi Ronald melihat tidak gadis kecil.
“Beri papa kesempatan buat jadi jembatan kuat buat Fla” dia memeluk gadis kecil.
Semenjak peristiwa malam itu, Fla tidak pernah ingin menyentuh makanan. Tuhan, apa yang terjadi? Putri kecilku tidak ingin menyentuh makanan, hanya menangis, dan terus berada di rumah kecil ini berharap sang mantan iblis datang mendekap erat dirinya. Hatiku hancur melihat tubuh gadis kecil yang seolah seperti mayat hidup. Andai kata bisa, saya bisa berlari ke arahnya…
Menolak pulang ke rumah, hanya ingin menunggu kedatangan sang ayah di rummah kecil ini. Hatinya sakit bahkan terlalu sulit disembuhkan. Tidak ingin seorangpun mengganggunya, hanya memeluk boneka kesayangan pemberian ayah terhebat. Fla” teriak Ronald melihat gadis kecil pingsan…
“Beri papa kesempatan buat jadi jembatan” tangis Ronald pecah membawa gadis kecil ke mobil. Fla dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat oleh jembatan hidup yang sesungguhnya alias ayah kandungnya sendiri.
Saya hanya bisa melihat dari tempat sembunyi bagaimana Fla terbaring lemas tak berdaya. “Fla harus bangun” suara hatiku berbisik menatap wajahnya.
Ayah, jangan tinggalkan Fla“gadis kecil mengigau tanpa sadar menjadikan hati papanya semakin terluka hebat.
“Tuhan, kalau memang putri kecilku bahagia bersama ayahnya…” Ronald menangis menggenggam tangan sang gadis kecil.
“Saya rela” Ronald...
“Tapi jangan ambil putri kecilku satu-satunya” tangisnya makin bergema di dalam doanya.
Seorang ayah kandung akan melakukan apa saja demi kebahagiaan anaknya. Sisi egois pada diriku muncul ingin merebut gadis kecil, tapi sesuatu menahannya untuk tidak berjalan. Ronald segera berlari meninggalkan kamar perawatan Fla seakan ada sesuatu yang ingin diperbuatnya. Hal terbodoh adalah terus mengekor diam-diam di belakang mengikuti kemanapun arah tujuannya. Saya hanya tidak ingin dia melakukan sesuatu hal tidak diinginkan semacam bunuh diri.
Gadis kecil masih membutuhkan sosoknya. Saya bukan manusia sejahat itu ingin merebut apa yang bukan milikku. Bagaimanapun Fla hanya butuh waktu menerima sosok Ronald sebagai orang tua kandungnya. Mengemudikan mobilnya menyusuri hutan luas seperti mencari sesuatu. “Dia mencariku” bergumam melihat kelakuan pria itu. Sesuatu menahan kakiku agar tidak berlari ke depannya. Memasang iklan melalui media sehari setelah kejadian tersebut…
Dia tidak sadar, diam-diam saya terus berjaga di rumah sakit. Saya hanya tidak ingin merebut apa yang bukan milikku. Berada di samping Fla berarti semakin memutus hubungan antara anak dan orang tua kandungnya. “Ayah terhebat bagi hidup gadis kecil, dimanapun kau berada, Gadis kecilmu sedang menangis terluka hingga pada akhirnya dia dengan kondisi terbaring lemah di rumah sakit.” Kata-kata itu terpampang jelas di seluruh aplikasi medsos.
Saya mohon selamatkan gadis kecil, jauh di dasar hatinya hanya ada nama ayahnyalanjutan postingan kalimat tadi…
   Saya ingin berlari ke samping gadis kecil dan menangis sekuat mungkin. Egoiskah saya seperti ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk semua yang terjadi? “Ayah, jangan pergigadis kecil terus saja mengigaau.
Jembatan Fla” kesekian kalinya berkata-kata tanpa sadar.
Sesuatu mendorong tubuhku keras untuk berjalan masuk ke ruang perawatan Fla. Dia terus saja menyebut nama ayah di dalam tidurnya. Hati seorang ayah benar-benar terluka melihat sang gadis kecil terus mengigau hingga berteriak. Tidak pernah menyangka keadaan akan menjadi seperti ini…
   Kau harus sembuh” berucap kelembutan memeluk tubuh mungil Fla. Merasakan pelukan hangat sang ayah membuatnya tenang. Merasakan genggaman tangan ayah terhebat, gadis kecil berhenti mengigau. Tiba-tiba kondisinya stabil kembali…
 “Saya tidak bisa menyaingi kehebatan jembatan terbaik di matanya” seseorang bersuara seketika dalam ruang tersebut.
 “Bagaimanapun hatinya akan terus menjadi milikmu“ pernyataannya sekali lagi seolah merelakan putri kecilnya menjadi milik orang lain.
”Ayah, jangan pergi lagi” mata gadis kecil tiba-tiba terbuka dan berusaha memelukku erat.
“Fla” menangis mendengar suaranya.
“Fla seperti bermimpi” Fla.
Ini nyata, Fla tidak sedang bermimpi” Ronald membelai wajah sang gadis kecil.
Kita akan tinggal bersama kembali di hutan, terus bermain di sungai bersama boy, terus...” senyum Fla kembali dalam waktu sekejap.
“Terus apa lagi?
Ke rumah kecil buat berdoa atau berjalan di pasar malam” Fla.
 Papa Ronald juga ingin menjadi bagian penting buat Fla” menarik tangan Ronald kemudian menyatukan kedua tangan mereka.
“Tapi ayah janji tidak akan pergi lagi kan?” Fla
“Ayah janji, tapi Fla juga harus janji beri papa Ronald kesempatan untuk menjadi sosok papa terbaik” ucapan seorang ayah penuh kelembutan.
Gadis kecil memandang pria yang sedang tertunduk di depannya. “Papa” Fla tersenyum manis…
“Fla barusan memanggil apa?” Ronald.
“Coba ucapkan sekali lagi“ Teriakannya bersemangat.
Papa juga akan menjadi jembatan Fla, tapi jangan misahin Fla dari ayah“ Fla memeluk papanya.
“Tapi Fla juga harus membuka hati kemudian memberi kesempatan buat papa” Ronald.
Berarti Fla punya dua ayah sekarang
Fla hanya memiliki satu ayah dan satunya lagi papa” cetus Fla.
Ronald memintaku terus berada di samping Fla. Satu atap rumah merupakan tempat tinggal kami. Rumah papa sangat besar ada kolam renangnya juga. Boy bisa berenang dan bermain air di sana” mata Fla terbelalak.
Menghabiskan waktu dan mulai menjalani kehidupan di sekitar perkotaan besar. Pria itu tidak lagi memperdulikan kasus masa lalu dari hidupku, semua demi putri semata wayangnya. “Saya pun pernah melakukan kesalahan besar meninggalkan anak istriku” Ronald menyodorkan segelas kopi ke arahku ketika kami menikmati sinar matahari pagi.
Menjelaskan bagaimana pernikahan antara dia dan istrinya tidak pernah mendapat restu orang tua karena perbedaan derajat. Kawin lari merupakan satu-satunya jalan pemecah masalah bahkan harus hidup di suatu perkampungan kecil. Ronald terjebak situasi ekonomi ketika istrinya istrinya hamil besar. Akhir cerita tragis adalah meninggalkan sang istri dan kembali pada orang tuanya dengan terpaksa. “Hanya ini satu-satunya cara agar istri dan anakku bisa makan” Ronald. Berbohong jika dia dan istrinya sudah berpisah.
“Wajar Fla tidak mengenalku bahkan mencintai ayah lain dibanding ayahnya sendiri” Ronald.
“Fla hanya butuh waktu” menepuk bahunya. Setidaknya kesalahan di masa lalunya masih jauh lebih baik dibanding kehidupanku sendiri. Dia tidak pernah merusak hidup orang, sedangkan kisahku selalu menjadi iblis di balik masa lalu gelap.
“Orang tuamu sekarang?” hanya sekedar bertanya…
“Papaku meninggal satu tahun lalu karena jantung, sedang mama sudah mendahului papa beberapa bulan sebelumnya karena sebuah kecelakaan” Ronald.
Masa lalu masing-masing pribadi memiliki cerita tersendiri. Hitam dan gelap seseorang terkaadang memainkan musiknya di suatu tempat tidak terduga. Bukit-bukit berteriak oleh karena permainan nada irama musik tersebut. Suara dentingan langkah menciptakan jalurnya sendiri. Kembali pada pribadi tentang cerita menatap, menggenggam, melepas, menciptakan sesuatu objek terbaik dibalik semua hal yang telah terjadi.
“Saya ingin kau bekerja pada perusahaanku” Ronald tiba-tiba berkata-kata beberapa hari setelah saya tinggal di rumahnya.
“Masa lalu membuat saya ingin menolak” membalas kalimatnya.
“Saya bukan hakim atas setiap objek di masa lalumu” Ronald.
“Entahlah”
“Saya benar-benar menyukai berapa skil dalam dirimu” Ronald. Akhir ceritaku adalah mengikuti kemauan Ronald untuk memulai sebuah kehidupan baru di perusahaan miliknya. Dia terus saja memaksa bahkan melakukan berbagai trik demi tujuan tersebut. Sejak kapan dia mengamati segala kemampuan yang kupunya?
Mantan iblis memulai kisahnya lagi bersama berlian terbaik ketika cerita manis sedang tertawa lebar. Mengantar Fla ke sekolah merupakan moment terbaik untuk kisahku. Menikmati peran sebagai ayah sekaligus jembatan menjadikan jalan hidup lebih bermakna. Memiliki 2 sahabat tanpa menjadi hakim atas ruang gelapku di masa lalu membuatku ingin meneteskan buliran Kristal setiap waktu.
“Kau mendonasikan seluruh penghasilanmu ke…” Ronald menyadari sesuatu hal.
“Uang itu tidak seberapa dibanding semua kisah terbaik mereka dirampas olehku.” Memandang ratusan lembar kuitansi dalam sebuah kardus. Dapat dikatakan kedua sahabatku merupakan pemilik perusahaan raksasa di Negara tercinta. Siapa menyangka seorang Seni sang Ceo sukses dengan kesengajaan menjalani pekerjaan-pekerjaan kasar seperti kuli bangunan. Semua mata tertipu olehnya termasuk hidupku sendiri. Di lain tempat Ronald pun memberi cerita lain di balik perjalanan hidupnya.
Ronald memiliki perusahaan sendiri bergerak di bidang teknologi. Bekerja pada perusahaan miliknya merupakan hal terbaik yang pernah ada. “Produk terbaru perusahaan Flakes akan segera diluncurkan” dia memulai ucapannya di sebuah gedung cukup besar. Saya baru menyadari nama gadis kecil berasal dari nama perusahaan miliknya. Tidak pernah sekalipun seorang Ronald menatap gadis lain. Jauh di dasar hati, istrinya adalah satu-satunya wanita terbaik yang pernah ada bahkan tak tergantikan. Di setiap ruangan selalu saja foto istrinya terpajang baik sama seperti kisah seorang Seni.
“Dunia kesehatan sedang menghadapi masa paling sulit sekarang ini karena beberapa virus penyakit melanda dunia begitu cepat” Ronald berbicara penuh charisma.
“Produk terbaru Flakes adalah alat desinfektan dalam ruangan sekaligus berperan sebagai pengharum ruangan. System kerjanya hanya dengan menyetel waktu semprot pada sebuah ruangan sesuai waktu yang diinginkan, maka dengan sendirinya akan terjadi penyemprotan desinfektan untuk mematikan virus atau kuman berbahaya lain di sekitar.” Tangan sang ceo masih sibuk memainkan sebuah alat di tangannya.
Cairan dalam alat tersebut berasal dari beberapa bahan desinfektan yang diberi sedikit pengharum. Sebuah produk peluncuran terbaru pun akan segera dipromosikan dengan peran sama yaitu desinfektan tetapi berada di luar ruangan ataupun rumah. Produk tersebut dapat di pasang otomatis sekitar jalan, tiang listrik, dan beberapa tempat dengan melakukan setelan sesuai keinginan. Terkadang virus ataupun bakteri bisa menyebar melalui udara sehingga perlu melakukan desinfektan sekitar tempat tersebut. Cara kerjanya sama seperti penyemprot ruangan tiap tiga puluh menit/ sejam/ dua jam akan menyemburkan cairan desinfektan dengan sendirinya ke udara untuk mematikan virus. Cairan yang digunakan sesuai kebutuhan entah terbuat dari deterjen maupun karbon pembersih lantai khusus luar ruangan alias sekitar udara.
“Saya rasa penyampaian saya cukup sampai disini. Sekian dan terima kasih” Ronald mengakhiri pertemuan hari ini.
“Saya tidak pernah menyangka kau bisa memperkenalkan produk semacam ini di pasaran” berjalan menyerahkan beberapa berkas perusahaan di ruangannya setelah acara peluncuran produk Flakes selesai dilakukan.
“Jangan terlalu memuji” Ronald.
“Kalau boleh jujur, saya menyukai pemikiran ceo sepertimu” tersenyum ke arahnya.
Seperti itulah kegiatan kami di tempat kerja sibuk memikirkan uji coba maupun peluncuran produk terbaru bagi kemajuan peruhaan. Tidak pernah terlintas sedikitpun tentang jalan hidupku berada pada garis seperti sekarang. Tertawa bersama kedua sahabatku merupakan objek terbaik yang pernah kujalani. Melihat senyum gadis kecil setiap saat menjadikan kisahku jauh lebih bermakna…
   Semua hal manis berjalan mulus memenuhi beranda hidupku sekarang. seiring berjalannya waktu tiba-tiba saja semua itu hilang seperti ditelan bumi. Seseorang dengan sengaja melaporkan segala kejahatan masa laluku karena mengenal identitasku. Menghancurkan kebahagiaan tersebut dalam sekejap mata dan membuatku tiba-tiba saja mendekam dalam sel penjara.
 “Ayah, kenapa ayah disini?” teriakan gadis kecil sangat ketakutan.
 “Fla tidak boleh nangis apa pun yang terjadi” berusaha menenangkan suasana hati gadis kecil.
“Ayah kenapa mereka sangat kejam?Fla masih histeris dalam nada ketakutannya.



Bagian 9…


Kisah di masa lalu sedang berteriak mempermainkan hidup ketika perjalanan kebahagiaan mulai tertawa manis pada satu lingkaran. Hembusan nafas terasa sesak seketika. Gelombang pecahan kaca beling membelenggu segala arah jalan ketika kaki memulai irama langkah. Mereka berhasil membawaku masuk ke dalam sel penjara. Gadis kecil kembali histeris dalam tangisnya oleh karena sang jembatan tidak lagi terlihat kuat.
“Bagaimanapun caranya.dia tidak boleh menghadiri pengadilan” memandang kedua sahabatku.
Cepat atau lambat, dia akan tahu” Seni.
“Andaikan pengadilan menjatuhkan hukuman mati” tiba-tiba saja ucapan seperti ini keluar…
Kalau dari kemarin maut tidak pernah bisa mendekati sang mantan iblis, untuk kali inipun Tuhan tidak akan membiarkan maut menyentuh sehelai rambutnya” Ronald menepuk kedua tanganku.
“Saya ingin kau menjadi jembatan terbaik buat Fla andaikan semua itu terjadi”…
“Kau pasti bisa melewatinya” Seny tiba-tiba saja berjalan dari arah belakang.
Serpihan hidup mengajarkan perjalanan tentang arti dari sebuah senyuman untuk seseorang & satu pelita kecil di dalam kegelapan. Kalimat itu sepertinya sedang belajar mengungkapkan objek pada sebuah lautan pecahan kaca hingga memberikan goresan di setiap perjalanannya. Adakah seseorang memahami dengan benar satu kata perjalanan yang akan selalu menantikan perbedaan di dalam serpihan tersebut?
“Ini hanya salah satu dari sekian banyaknya serpihan hidup” Seni mendekap tubuhku.
“Terima kasih karena kalian tetap bersama denganku“
Seseorang dengan masa lalu begitu gelap bahkan sangat gelap bersama cerita akhir tentang menatap tetesan embun. Masa lalu, api, nafas, aliran sungai jernih, noda dengan kekuatan luar biasa kembali berada pada satu titik lingkaran. Pandangan mata terarah terhadap beberapa bagian. Proses terus berjalan menjadikan segalanya berbeda itulah yang sedang terjadi sekitar area tersebut.
Noda di masa lalu dengan kekuatan luar biasa mengungkapkan perjalanan hidup seseorang sekitar area tertentu sedang bermain bersama lembah kegelapan. Langkah demi langkah menghembuskan nafas tiap detiknya semakin mengerikan hingga menghancurkan segala keadaan. Hingga suatu ketika aliran sungai jernih menghancurkan lembah tersebut.
Cerita tentang proses demi proses terjadi pada satu lingkaran bersama sebuah harga harus terbayar oleh karena permainan masa lalu begitu kelam di sekitar titik api yang terus menyala. Air mata akan mengalir begitu deras, namun seakan kekuatan luar biasa bercerita lain seolah memampukan seseorang untuk terus melangkah meraih tetesan embun. Secerca harapan sekitar area proses hidup oleh sebab membayar harga dari dunia sebelumnya tiba-tiba saja bernyanyi…
Tuhan, beri saya kekuatan apa pun keputusan pengadilan. Segala penderitaan mereka tidak sebanding dengan penghukuman yang akan kuterima. Saya sadar ribuan luka tidak akan pernah terhapus begitu saja. Jadilah sahabat terbaik yang akan selalu memeluk mereka. Balut ribuan luka hati yang begitu hebat berteriak akibat permainan tanganku di masa lalu.
Fla butuh ayah menjadi jembatan kuat” suara tangis Fla berteriak keras dalam mimpiku tanpa henti.
Saya tidak ingin dunia putri kecilku menjadi hancur. Tuhan, jangan biarkan hatinya terus terluka. Menangis keras pada sudut dinding jeruji penjara semalaman tanpa henti. Apa yang harus kulakukan? Gadis kecil sepertinya kembali mengalirkan air mata.
“Saya berusaha membayar pengacara, setidaknya hukuman dapat diringankan bahkan kalau bisa kau bebas“  nada kalimat seorang sahabat. Mereka berdua tanpa rasa bosan setiap harinya datang menjenguk dalam sel tahanan…
Bagaimana keadaan gadis kecil?” kalimat pertama setiap mereka bedua berdiri di hadapanku.
“Setiap hari dia terus menangis dan selalu terlihat murung” Ronald tidak bisa lagi menutup rapat semua hal yang sedang terjadi di rumahnya.
Saya menyuruh susternya terus berjaga depan pintu, jangan sampai dia tersadar dan berlari mencarimu” Ronald.
“Kami berusaha membuat seribu alasan biar dia mengerti dan tidak berpikir macam-macam tentang ayahhnya” Seni.
Tuhan, peluk erat tubuh gadis kecilku” jerit hati sebuah jembatan pada diri seorang ayah.
Saya percaya kau lebih kuat lebih dari apa pun” Ronald memelukku kuat seperti saudaranya sendiri.
Mempercayai setetes embun dapat menghancurkan sesuatu hal bersifat mustahil. Matahari memancar memberi aroma serpihan hidup. Semuanya terasa gelap ketika sinarnya tidak lagi memancar. Satu kalimat tersulit untuk dipahami, namun saat melakukan sebuah penyelidikan terdapat objek dan makna mendalam yang sedang tersenyum manis di suatu area.
Matahari memancar mengungkapkan pelita hidup berjalan menyegarkan langkah kaki. Ketika kehidupan lebih memilih untuk tetap berada pada sebuah jurang kelam, maka semuanya menjadi gelap hingga di saat tertentu segala sesuatunya menjadi terlambat. Setetes embun menghancurkan jurang itu. Langkah kaki dapat berjalan bahkan berlari mengikuti pancaran sinar matahari. Apa pun masa lalu seseorang bukan berarti pelangi kehidupan tidak akan memancar seperti matahari di saat dirinya menginginkan.
”Membuat keributan, membunuh, memperkosa, bahkan berbagai jenis kejahatan telah dilakukan. Karena kejahatan besar telah dilakukan oleh Jedky alias Dewa maka dengan ini kami menyatakan hukuman penjara seumur hidup” sidang pengadilan akhirnya memutuskan…
“Saya minta maaf tidak bisa berbuat sesuatu” Ronald tertunduk sedih.
“Penjara seumur hidup belum tentu menyaingi penderitaan orang banyak, jadi, semua itu tidak masalah buatku” berusaha tersenyum di hadapannya.
“Hati Fla pasti terluka, Jangan sampai dia datang melihatku dalam sel tahanan” berkata-kata kembali.
Musik menyedihkan di antara seluruh kisahku adalah tidak lagi menjadi jembatan. Senyuman gadis kecil memainkan iramanya pertama kali untuk menciptakan pelita dalam ruang gelap manusia iblis nomor satu. Saya merindukan senyum itu bermuara seperti aliran sungai bagaimanapun keadaan hidup. Ingin berlari memberi dekapan seorang ayah, namun benteng permainan sepertinya jauh lebih kuat hingga membentuk dunia tawanya sendiri.
“Dimana ayahku?” terdengar suara gadis kecil di telepon penjara.
Yah, saya memberanikan diri menelpon gadis kecil. Jalanku benar-benar merindukan suara maupun senyumnya. “Kata papa, kalau saya tidak ke sana ayah akan cepat pulang” Fla berteriak histeris…
Saya bisa mendengar gadis kecil menangis histeris di sana. Entah siapa yang sedang mengangkat telepon dariku. Mereka sedang tidak menyadari bagaimana telingaku mendengar jelas tangis histeris sang gadis kecil melalui saluran telepon.
Ayah Fla lagi mengurus sesuatu, jadi tinggalnya sedikit lama” Seni berusaha mencari alasan.
“Ayah pesan supaya Fla tidak sedih terus mau makan jugasekali lagi dia berusaha menenangkan sang gadis kecil.
”Ayahku dihukum seumur hidup“ Fla makin histeris menangis.
“Dari mana Fla dengar? itu tidak benar” sangkal Seni.
 Fla lihat di tv” Fla berteriak sekeras mungkin hanya untuk meluapkan kesedihan hatinya.
”Suster, kenapa membiarkan Fla menonton televisi?” rasa geram Ronald terhadap pengasuh gadis kecil.
“Saya tidak segan-segan memasukkan kau dalam penjara kalau terjadi sesuatu dengan anak saya” sisi emosional Ronald.
”Maaf tuan, tadi saya ke kamar mandi karena kebelet dan tidak sengaja Fla melihat berita di TV” sang suster benar-benar ketakutan.
Kalau kau emosi seperti ini malah makin memperburuk keadaan” Seni sedikit menggertak Ronald. Terdengar jelas percakapan bahkan luapan emosional antara satu sama lain di sekitar gendang pendengaranku melalui saluran telepon. Kenapa saya harus membiarkan gagang telepon tersebut terus saja memperdengarkan suaranya? Tuhan, jangan biarkan gadis kecil histeris dalam tangisnya. Buat dia melupakan segala jenis objek yang sedang mempermainkan jalan hidupnya.
Fla tidak ingin mendengarkan alasan apa pun dari mereka berdua. Selalu murung, terlihat sedih, terus mengalirkan air mata sambil memeluk boneka miliknya di kamar. Beberapa hari setelah peristiwa tersebut, seni menceritakan semua konndisi Fla sewaktu memjenguk di penjara. Tidak ingin menyentuh makanan sedikitpun bahkan dirinya seperti mayat hidup tanpa harapan…
“Seseorang menelponmu, keluarlah!” salah satu petugas berkata-kata di depanku.
Dengan kaki pincang, saya berjalan mengikuti petugas menuju sebuah ruang. Fla ingin ayah” suara Fla terdengar jelas di sana.
“Tuhan, jujur saya tidak menginginkan Fla terus-menerus menyebut nama ayahnya. Hatiku benar-benar sakit” Ronald berkata-kata tanpa sadar.
Bagaimana kalau dia sakit seperti dulu?” tangis Ronald pecah seketika.
Seolah Seni sengaja memperdengarkan perbincangan mereka melalui saluran telepon tanpa sadar. Fla ingin ke rumah kecil untuk berdoa biar ayah keluar dari penjara“ kalimat polos sang gadis kecil masih terdengar jelas.
Bunyi mesin kendaraan bergema kuat di sekitar pendengaranku. Petugas penjara sepertinya sengaja membiarkan saya terus memegang gagang telepon tersebut dan mendengar percakapan dari dalam. “Tuhan, Fla ingin ayah bisa bebas dan menjadi jembatan kuat lagi” gadis kecil kembali menjatuhkan air matanya.
“Ayahku pasti nangis karena tidak bisa melihat gadis kecilnya tersenyum. Tuhan, bebaskan ayahku dari penjara” Doa gadis kecil untuk seorang ayah terhebat di matanya.
“Setidaknya kau bisa mendengar bagaimana tangis gadis kecilmu” tiba-tiba saja Seni bersuara terhadapku melalui saluran telepon.
“Apa yang harus kulakukan?” air mataku terjatuh seketika…
“Fla buka matamu” saya bisa mendengar kepanikan Ronald.
“Fla” suaraku bergetar tetapi telepon itu tiba-tiba saja putus seketika.
Tuhan, lindungi Fla putri kecilku. Jerit hati sang ayah berteriak keras ingin segera berada di sampingnya. Kenyataan sekarang adalah sebuah benteng cukup kuat berperan sebagai pemisah. Tubuhku tersungkur ke lantai, berdoa, dan berteriak di hadapan sang pencipta. Sekali lagi beberapa petugas seolah sengaja membiarkan saya terus berada di ruang tersebut.
Entah bagaimana cerita hingga salah satu dari mereka segera menarik tanganku menuju ruang lain. Seseorang dengan pakaian basah pada seluruh tubuhnya bahkan tidak lagi merasakan kedinginan sedikitpun sedang berlutut bersama air matanya di hadapan kepala penjara. Hujan deras di luar sana sepertinya memainkan peran di tengah kegelapan malam.
”Di rumah sakit sana putri kecilku tidak sadarkan diri dan terus memanggil ayahnya. Apa anda tahu rasa sakit melihat dia menderita?” dia terus saja menjatuhkan air matanya tanpa henti.
Hubungan antara penjara di tempat ini dan putri kecilmu yang sedang terbaring?” pertanyaan sang kepala penjara.
“Ayahnya dipenjara seumur hidup. Jembatan terkuat buatnya tidak lagi mengenggam tangan mungilnya. Sebagai orang tua kandungnya apa yang dapat kulakukan? Dia terus saja  menangis” orang itu meluapkan perasaannya.
Saya mohon, biarkan dia tinggal bersama ayahnya dalam sel tahanan selama seminggu” Ucapannya memohon terus menerus sekaligus sebagai kalimat terbodoh.
Bukannya ini kesempatanmu merebut hatinya biar putri kandungmu lebih memilih kau dibanding penjahat kelas kakap yang sedang berada disini” Perkataan kepala penjara memandang ke arahanya.
Anda bisa saja mengucapkan kalimat tersebut dengan mudahnya, tapi anda tidak pernah menyadari kontak batin antara putri kecilku dan ayah terhebatnya” sesuatu terus menahan kakiku mendengar kalimatnya.
“Jauh lebih baik saya kehilangan perhatiannya, dibanding melihat penderitaan putri kecilku” ungkapan perasaan seseorang yang sedang berlutut sambil menangis di hadapan kepala penjara.
Seumur hidup mungkin saya tidak lagi bisa melihat perkembangan gadis kecil. Saya tidak akan menatap wajah mungilnya dan senyuman termanis ketika langkah jalan hidup gadis kecil mulai tertata kembali. Saya juga ingin menjadi jembatan kuat buatnya. “Entah saya salah menilai seseorang atau tidak” seseorang bersuara menatap ke arahku.
“Ambil ini!” sang kepala penjara memberi sebuah handphone kemudian berjalan begitu saja meninggalkan ruang tempat seluruh napi berkumpul…
Hal terbodoh dilakukan oleh salah satu sahabatku mengirim sebuah video melalui salah satu aplikasi medsos milik kepala penjara. Kenapa saya harus melihat ataupun mendengar apa yang sedang terjadi di luar sana? “Fla buka matamu!Ronald terus saja histeris seperti orang kesurupan di rumah sakit.
“Buka matamu,  jembatamu  lagi menunggu Fla di sana” Ucapnya sekali lagi terhadap Fla.
Seperti ada satu kekuatan masuk begitu saja ke dalam tubuh gadis kecil hingga membuat matanya terbuka. “Papa, dimana ayahku?nada kalimat gadis kecil terdengar sangat lemah.
            Papa akan membawa Fla ke tempat jembatan terkuatmu berada” Ronald berusaha sendiri mencabut selang infus milik gadis kecil.
“Fla harus janji sama papa” Ronald.
“Fla harus sembuh” Ronald menggendong gadis kecil seorang diri bersama air mata yang terus saja mempermainkan dirinya.
Hujan deras mempermainkan banyak objek termasuk lingkaran tentang jalan hidup seorang ayah seperti dirinya. Video itu menjelaskan bagaimana dia membawa keluar gadis kecil dari rumah sakit dan menggendongnya erat-erat menuju sebuah tempat. Gadis kecil terus memegang boneka kesayangannya di tengah permainan hujan.
Mulutku terkunci melihat perjuangan dirinya terhadap putri semata wayangnya. Tuhan, halangi dia berjalan menuju sel penjara. “Terlalu bodoh” melihat rekaman video tersebut. Dia berlutut bersama air matanya di hadapan kepala penjara dan tidak lagi memperdulikan harga dirinya.
Merelakan hati sang gadis kecil jauh lebih baik memilihku sebagai ayahnya dibanding dirinya. Berkorban jauh melebihi pemikiran para ayah di dunia. ”Ayah” suara seorang anak berteriak…
“Apa saya memang salah menilai kehidupan seorang iblis seperti dirimu?” kepala penjara menarik handphone android miliknya dari tanganku seketika, kemudian berjalan keluar meninggalkan kami. Kenapa memakai kata kami? Yah, Ronald masih dengan pakaian basah kuyup menggendong Fla tanpa berpikir panjang. Sepertinya jam besuk memang sengaja diberlakukan malam hari.
Apa yang harus kulakukan? Marah? Menangis? Diam seribu bahasa? Tertawa  seperti orang gila? Mengusir? Atau histeris seperti orang kesurupan? Kenapa Seni selalu berulang kali mengirimkan rekaman perjuangan dirinya bersama peran pengorbanannya sebagai ayah terbaik? Gadis kecil berada di hadapanku dengan tubuh yang masih terlalu lemah…           
 “Kenapa kau terlalu bodoh” kalimat memaki terhadap pria di depanku setelah meminta bantuan Seni terus berjaga di sampingnya di ruang lain dari sel penjara.
“Memang saya bodoh” Ronald.
Ini penjara bukan taman bermain”...
Kalau kau jadi saya, Apa yang bisa kau lakukan?” Ronald.
Dia seperti mayat hidup karena jembatannya berada dalam selRonald.
Beri dia pengertian selama tinggal bersamamu“ seolah Ronald tidak lagi menemukan cara lain untuk mengembalikan kehidupan gadis kecil.
“Kenapa kau harus merendahkan dirimu? Bersujud seperti pengemis di hadapan kepala penjara” wajah tertunduk…
“Kau melihat semuanya” Ronald.
“Seperti ada benteng sedang menghalangi kedua kakiku untuk berlari menghentikan dirimu melakukan hal bodoh” mencoba melihat ke arahnya.
Kembalikan kehidupan putri kecilku seperti sedia kala dan beri dia pengertian selama seminggu kau bersama dengannyaRonald melangkah pelan meninggalkan sel tahanan.



Bagian 10…


Salah satu ruang dalam diriku sedang berteriak kuat. Peranan sebagai ayah juga ingin menciptakan iramanya sendiri. Tiap sudut jalan sepertinya tidak bersahabat baik. Pondasi pertahanan terdengar menyedihkan. Mereka berdua benar-benar meninggalkan Fla di tempat seperti ini. “Tuhan, jadilah dokter terbaikberjaga semalaman di samping tempat tidur sang gadis kecil.
“Ayah” Fla terbangun dari tidurnya.
Gadis kecil ayah sudah bangun” membawa Fla masuk dalam pelukanku.
“Fla takut ayah dipukul mereka lagi” Fla.
“Tidak sesuatu yang perlu Fla khawatirkan” semakin memeluknya.
“Fla mau tinggal ma ayah selamanya” senyum Fla kembali seperti sedia kala bahkan demamnyapun turun seketika…
“Fla bisa tinggal bersama ayah hanya seminggu, tapi setelahnya kau harus kembali ke sekolah” Perkataan seorang ayah.
Apa Ayah benci Fla? Apa Fla nakal?“ gadis kecil memeluk erat ayahnya.
“Flakes Love berarti serpihan kasih. Pertanyaan sekarang, bagaimana caranya gadis kecil menyebarkan serpihan kasih buat ayahnya?” menatap hangat Fla.
“Berdoa buat ayah” jawab Fla.
“Berdoa saja tidak cukup artinya selain itu Fla juga tidak boleh nangis terus, malas ke sekolah, tidak mau makan seperti hantu menakutkan” mencari bahasa yang mudah dicerna oleh anak seusianya.
“Kalau Fla tidak sekolah berarti tidak bisa lihat ayah lagi?Fla bertanya, sedang saya hanya mengangguk
Kalau gadis kecil ayah bersekolah pasti bisa membantu banyak orang lemah. Fla bisa jadi pengacara hebat biar bisa mengeluarkan ayah dari penjara suatu hari nantiucapan terbodoh seorang ayah. Satu-satunya cara membuat hidupnya kembali adalah sengaja menyatakan sesuatu tidak masuk akal bahkan terlalu mustahil untuk terjadi.
Ayah bisa keluar dari penjara kalau Fla sekolah? Begitu maksud ayah?” Fla bertanya penuh semangat. Seorang ayah hanya mengangguk hangat mendekap kuat sang gadis kecil.
“Kalau begitu gadis kecil ayah harus selalu menjadi juara kelas, mau makan, dan tidak boleh sakit. Bagaimana caranya mengeluarkan ayah nanti kalau Fla sakit?masih berjuang mengembalikan semangat hidupnya.
Tapi ayah juga harus janji bisa jaga kesehatan“ Fla.
Minimal dia mau berjuang dan tetap hidup untuk meraih masa depannya. Gadis kecilku tidak boleh sakit, harus kembali tersenyum, dan terlihat ceriah seperti kemarin. Gadis kecilku harus menjalani dunianya bahkan terus menatap hari esok tanpa seorang ayah sepertiku yang menjadi jembatan terkuat apa pun yang terjadi.
Kepala penjara mengizinkan Fla tinggal bersama denganku dalam sel tahanan selama seminggu. Berada dalam sel, senyumnya kembali mekar seperti bunga yang sedang bermekaran. Menjadi sahabat bagi banyak narapida serta bermain bersama di siang hari. Gadis kecil bersama keluguannya selalu memanjatkan doa bagi banyak napi.
“Paman, masalahmu apa biar doakan?”  kalimat Tanya gadis kecil.
Sejenak paman narapidana terdiam, tiba-tiba mengingat sesuatu hal, “Paman tidak tahu membaca sementara anak dan istri selalu mengirim surat” Jawaban Fred salah seorang napi.
“Paman ingin di doakan olehmu biar bisa menulis dan membaca“ Fred berkata-kata kembali.
“Paman, tapi kan ada HP jadi bisa bicara gitucetus Fla.
Kalau di sini tidak bisa pakai HP, lagian harus tahu baca tulis” perkataan yang lainnya.
“Paman, kenapa sudah tua begini belum bisa membaca? Jangan-jangan paman malas ke sekolah? Fla saja yang biasa jarang ke sekolah tapi bisa baca tulis” Fla. Semua napi  dalam sel tersebut tertawa lebar seolah memberikan penghiburan tersendiri.
“Itu karena zaman dulu sekolah jarang” Fred tidak ingin kalah.
“Bilang saja memang dasarnya bodoh pake alasan segala“ Mark menertawakan Fred.
Kata ayah jangan pernah mengatakan siapapun bodoh biarpun memang dasarnya sangat bodoh” Fla membuat semua napi tertawa lebar.
“Paman, pejamkan matamu biar saya mendoakanmu biar pintar membaca!perintah Fla.
”Tuhan, buat paman bisa baca tulis biar bisa membalas surat istri anaknya. Ampuni dosanya, siapa tahu dosanya terlalu besar makanya Engkau menghukumnya hingga tidak tahu membaca. Amin“ Perkataan doa gadis kecil semakin membuat semua orang di sekitarnya tertawa lebar.
“Berarti dosamu lebih parah dibanding saya sampai dihukum separah itu tidak bisa tulis bacaMark menggoda sahabatnya.
Dosa terberat apa yang telah kau perbuat?” teriakan teman-teman lainnya.
Paman juga butuh didoakan karena paman percaya kalau doa anak kecil cepat di dengar TuhanMark.
”Memangnya masalah paman lebih kacau lagi yah?” Fla.
“Biar paman kalau keluar dari sini bisa langsung nikah, Tuhan kirimkan jodoh paling cantik terus bisa memiliki anak seperti Fla” Mark.
“Jadi, ceritanya paman mau minta jodoh? Kalau begitu paman pejamkan mata dan kita semua berdoa“ Ucapan gadis kecil bersama senyumannya yang menghibur hati.
   “Tuhan, kirimkan jodoh sesuai keinginan hati paman Mark biar bisa perbaiki keturunan terus bisa mempunyai  gadis kecil seperti Fla anak ayah menggemeskan. Kalau ada dosanya yang menghalangi paman mendapatkan jodohnya ampuni Tuhan. Satu lagi, buat wajah paman terlihat cakep supaya semua perempuan tertarik. Amin“  ledakan tawa di sel itu makin meledak setelah kata amin diucapkan Fla.
Memangnya wajah paman segitu jeleknya sampai berdoa parah begitu?Mark.
”Kau tidak menyadari kalau wajahmu sangat jelek, lebih cakep monyet kali dibanding wajahmu” Fred membalas Mark. Memberi memory tersendiri bagi kehidupan gadis kecil ketika berada dalam sel tahanan selama seminggu.
Tuhan, lindungi gadis kecilku hingga suatu hari kelak buat jalannya memahami tentang sesuatu hal. Buat dia mengerti akan satu objek cerita tentang ayahnya telah digariskan selamanya mendekam dalam sel tahanan. Gadis kecilku harus melanjutkan kehidupannya di luar sana dan menjalani cerita berbeda seperti anak lain bahkan lebih baik dari mereka.
Fla harus jadi juara, selalu tersenyum, mau makan, tidak boleh sedih sepupunya murung, tidak boleh sakit. Ngerti?memeluk Fla untuk terakhir kalinya. Waktu berlalu begitu cepat hingga pada akhirnya dia harus kembali menjalani kehidupan normal seperti anak lain. Itulah yang kuinginkan…
“Fla juga tidak boleh kembali ke sel penjara sebelum semua mimpi ayah tentangmu tergenapi” berucap lagi. Kalimat tersebut hanyalah alasan belaka agar tidak menambah beban pikiran anak kecil sepertinya. Semua orang akan mengejek dirinya andaikan terus saja menjengukku di penjara.
“Ayah harus sabar menunggu Fla” gadis kecil membuat satu pernyataan.
Kami semua pasti merindukan wajah menggemeskan Fla” Mark.
“Fla harus jadi anak hebat” Fred.
“Jangan seperti kami“ perkataan yang lain. Mereka semua terlihat bahagia dengan keberadaan gadis kecil dalam sebuah sel penjara.
   Ayah harus menulis apapun di buku ini biar bisa menghiburmu kalau lagi sedih” gadis kecil menyerahkan sebuah buku.
Fla menempel bagian belakang foto boy juga boneka pemberian ayah waktu kita bertiga menjelajah pasar malam” Fla memeluk erat tubuhku.
Tuhan, lindungi gadis kecilku sekalipun saya tidak bukan lagi sebuah jembatan kuat buatnya. “Tolong jaga dia“berujar terhadap Ronald.
“Pasti” Ronald.
Hiasan bintang menyinari banyak sudut ruang di bumi menciptakan suasana malam gelap terlihat hidup. Dalam suatu lingkaran objek kelap kelip bintang menampakkan kehidupan hebat bahkan selalu menjadi pemenang atas tiap badai kehidupan. Mengerti dan memahami arti tiap langkah hidup sekalipun terus menghadapi masalah yang tidak memiliki ujung penyelesaian di sebuah padang gurun.
Jangan pernah hilangkan setetes embun sekalipun padang gurun yang begitu luas tidak memiliki ujung pintu. Segala hal objek hidup tentu akan berbeda. Semuanya akan menimbulkan sesuatu dengan ciri khas masing-masing. Sama seperti kehidupan gadis kecil dan seorang ayah terhebat akan terus berjalan...


10 TAHUN KEMUDIAN…

Hal terkacau bagi kisah gadis kecil adalah terus saja berada di depan meja belajarnya. Setiap hari hanya bercerita tentang perjuangan untuk meraih apa yang diinginkan oleh hatinya. Bertekad, suatu hari kelak menjadi seorang pengacara terbaik dengan tujuan dapat membebaskan sang ayah terhebat dari sel tahanan. Tidak pernah membiarkan dunianya tanpa sebuah buku. Dimanapun kakinya melangkah akan terus membawa beberapa banyak buku bacaan. Dia tidak seperti anak lain memakai waktu bermain dan menghabiskan waktu libur di  sebuah arena permainan dan segala macam yang diinginkan hati.
Terus belajar dan belajar merupakan satu-satunya kalimat untuk menggambarkan kisahnya tanpa memperdulikan segala hal di sekitarnya. Akhir cerita berkata kalau kejeniusannya melebihi siapapun. Dia berada pada bangku Sekolah dasar hanya membutuhkan waktu empat tahun lamanya. Sekolah lanjutan Tingkat Pertama terbilang singkat hanya memakan waktu dua tahun melalui jalur khusus. Seluruh guru ketakutan setiap melihat Fla berjalan. Sekolah Menengah Umum terbilang singkat hanya berkisar satu tahun.
Pada akhirnya mengantarkan jalannnya pada salah satu universitas terbaik di dunia. Memasuki fakultas hukum merupakan impiannya sejak dia kecil. Papanya tidak pernah absen mengirim video aktifitas keseharian sang gadis kecil. Memilih kuliah di Inggris dengan harapan impiannya akan tercapai kelak. University of Cambridge merupakan satu-satunya tempat yang ada dalam benaknya.
“Ayah, sekarang gadis kecilmu lagi berjuang“ sebuah pesan dari video darinya.
“Maaf, membuat ayah menunggu sampai Fla besar” ucapan terbodoh sang gadis kecil.
Dalam sekejap dia dapat meraih impiannya menjadi seorang pencara. Mempelajari semua jenis buku-buku berbau hukum. Tiap hembusan nafasnya hanya bercerita tentang kata berjuang dan berjuang. Nilai-nilai Fla selalu sempurna di setiap mata kuliah.
Fakultas hukum merupakan fakultas tersulit bagi sebagian besar kalangan generasi muda, namun Fla kuliah pada jurusan tersebut hanya memakan waktu singkat. Waktu yang dibutuhkan olehnya sejak awal kuliah sarjana hingga menjadi pengacara hanya memakan waktu empat tahun.
Ayah harus bersabar sedikit lagi” bunyi pesan singkat Fla melalui sebuah aplikasi media social milik kepala penjara. Entah bagaimana cerita sampai terjadi persahabatan kuat antara gadis kecil, Ronald, Seni, kepala penjara, dan diriku.
Sedikit lagi Fla akan segera membebaskan ayah dengan tanganku sendiri“ sang kepala penjara membaca isi pesannya.
Papa ketakutan melihat umurmu masih muda tapi terlalu memaksa otak buat berpikir” cetus Ronald melalui hasil rekaman video milik Seni.
“Pembuluh darahmu bisa pecah atau karena terlalu jenius putri kecil papa bisa jadi gila” papanya sangat ketakutan.
“Nasehatmu 10 tahun lalu terhadap Fla membuat Ronald ketakutan” Seni tertawa keras.
Yah, seperti itulah Seni tetap setia menjengukku di dalam sel penjara tanpa rasa bosan seperti Ronald. Saya memang tidak mengizinkan Fla bertemu denganku dengan memakai ribuan alasan. Sepertinya papa lebih percaya hal seperti itu dibanding anak sendiri” wajah cemberut Fla pada rekaman tersebut.
“Tapi Fla janji pasti istirahat total kalau mimpiku tercapai” Fla mengangkat tangan dan mengambil sumpah.
Kenyataan sekarang jika manusia napi sepertiku sulit memahami objek depan mata. Gadis kecil masih saja berjuang tanpa henti hanya demi sebuah tujuan. Apakah seekor gajah dapat melewati sebuah lubang jarum? terlalu mustahil, akan tetapi segala sesuatunya bisa terjadi begitu saja dan seperti itulah pemikirannya. Never say impossible merupakan bahasa biasa tetapi memperlihatkan beberapa pandangan ketika perjuangan berada pada area-area tertentu.
Kehidupan Fla ketika berjalan pada suatu area balutan tanaman kaktus dengan duri tajam. Ingin berteriak tapi hal seperti ini apakah dapat menyelesaikan masalah? Ingin keluar dari balutan tersebut akan tetapi terbungkus oleh banyaknya duri di dalamnya. Ayah terhebatnya berada pada sebuah lingkaran hingga pandangan mata tidak dapat meraih genggaman tangannya. Satu hal, berusaha memahami tentang arah kehidupan.
Membangun satu objek perjuangan untuk kebebasan seorang ayah terhebat bagi langkah kaki sang gadis kecil” suara hati bercerita menatap beberapa video rekaman milik gadis kecil.
“Mereka selalu saja menyusahkan kepala penjara sepertiku, ambillah!” gerutu Gadi sang kepala penjara.   
“Ayah, dunia gadis kecilmu akan berbeda” ungkapan perasaan Fla kembali melalui sebuah rekaman kirimannya.
“Ayah harus bersabar sedikit lagi” senyum Fla.
“Boy anjing pintar, harus bersabar” kembali berceloterh sambil memeluk boy anjing kesayangannya sejak kecil.
Dalam waktu terlalu singkat, gadis kecil dapat menyelesaikan studinya dengan prestasi luar biasa membanggakan. Magang pada salah satu kantor pengacara terbaik. Dia kembali untuk membebaskan manusia napi sepertiku. Untuk beberapa kasus, dia dapat menyelesaikan dengan kemenangan luar biasa sekalipun Fla hanya magang saja. Prestasinya dapat terlihat sangat luar biasa sekalipun sekolahnya belum selesai. Fla, seorang gadis kecil beranjak remaja sekaligus masuk dalam deretan salah satu pengacara paling berprestasi. Usianya baru menginjak 17 tahun ketika mimpi itu berada di hadapannya.
“Seorang gadis remaja berusia 17 tahun sukses menyandang status pengacara terbaik di Negara ini pemberitaan beberapa media tentangnya.  
Gadis kecilku sekarang beranjak remaja cantik sekaligus menyandang status pengacara berprestasi. Ayah terhebat setiap malamnya menghabiskan waktu untuk mengungkapkan berbagai hal tentang dunia gadis kecil dalam sebuah buku. Saat dimana pelita kehidupan menghancurkan belenggu kegelapan dan terlalu gelap di sekitar area perjalanan ayah terhebat. Menjadikan dunianya berbeda dan memahami arti dari satu titik lingkaran dalam langkah perjalanan proses kehidupan yang terjadi.


Diary...

Senyuman gadis kecil mengajar nafasku berbagai hal tentang ribuan cerita. Polpen mengungkapkan segala isi hati melalui coretan kata demi kata pada lembaran kertas putih. Lika liku dan tanda tanya dapat terbongkar suatu ketika atau bahkan dalam sekejap tanpa sadar. Membuat mata hati memahami segala-galanya.
Pemikiran luas untuk memandang terus ada, apapun jalan yang ada akan keluar dan ternyatakan oleh goresan tinta. Kalimat tertulis dan lika liku perjalanan seorang penjahat kelas kakap hingga pada akhirnya senyuman gadis kecil menghancurkan kegelapan tersebut.
Pemikiran luas terus ada untuk memandang arti dari sebuah beban pergumulan. Saya percaya tetesan  embun dalam langkahku menyadarkan hati agar terus menggenggam pelita kehidupan yang sebenarnya. Senyuman gadis kecilku membuatku menyadari berbagai hal dalam langkahku. ###
Nyala api dari sebuah pelita menghancurkan belenggu di ruang gelapku. “Seseorang datang mencarimu, jadi keluarlah!” Ucapan salah satu petugas .
“Ayah” setelah 10 tahun berlalu suara itu mulai berkumandang langsung di sekitar telingaku kembali.
“Ayah” sekali lagi gadis kecil berlari ke arahku
Gadis kecil ayah sangat cantik” berusaha menahan tetesan air terjatuh di sekitar pelupuk mata. Gadis kecil yang beranjak remaja memperlihatkan wajah cemberut...
“Maaf membuat ayah menunggu terlalu lama” gadis kecil menangis seketika.
“Gadis bodoh” tidak pernah berpikir tentang jalan hidupnya di usia remaja. Nafasnya hanya bercerita ingin membebaskan sang ayah dari sel tahanan penjara…


  
Bagian 11…


Siapa pernah menyangka 10 tahun berlalu menciptakan kisah berbeda antara sisi hidup sang ayah bersama gadis kecil. Ribuan alasan terus saja menyeruak bertahun-tahun lamanya, namun sekarang saya tidak lagi bisa berkata-kata. Tidak ingin semua orang menjauh dari hidupnya hanya karena memiliki ayah jahat sepertiku. Dia sekarang berdiri di hadapanku pertama kalinya setelah pertemuan terakhir kami di penjara.
“Akhirnya Fla bisa melihat wajah ayah lagi” memeluk kuat tubuhku.
“Sepertinya wajah gadis kecil ayah tidak seimut dulu” sedikit bergurau terhadapnya.
“Bagaimana mau imut seperti dulu kalau otaknya hanya cerita belajar dan belajar. Dasar kutu buku” ledekan Ronald papanya bersuara begitu saja…
“Siapa bilang Fla tidak menggemeskan lagi?” Fla sedikit ngambek.
“Kenyataan memang” Ronald membalas omelan Fla.
“Papa” wajah cemberut Fla makin nampak.
Kata bahagia bercampur aduk ketika gadis kecil tersenyum kembali pertama kalinya setelah 10 tahun berlalu di hadapanku. Ronald terus saja melampiaskan rasa kesal melihat bagaimana perjalanan Fla selama ini. Fla melakukan semua ini untuk ayah terhebatku” Fla tiba-tiba saja menyatakan satu kalimat.
“Fla” …
Saat itu ayah berkata, kalau Fla sekolah terus bisa juara kelas sampai jadi pengacara berarti suatu hari kelak…” kalimat Fla terhenti.
“Fla bisa mengeluarkan ayah dari penjara” Fla benar-benar serius menanggapi kata-kata 10 tahun lalu.
“Ayah terpaksa berbohong demi kebaikan Fla” jauh lebih baik gadis kecil menyadari kalau semua itu tidak mungkin terjadi.
“Apa Fla terlalu menyebalkan sampai ayah berkata-kata seperti itu?” Fla.
“Tangan ayah selalu saja menghancurkan hidup sekaligus masa depan banyak anak dan membuat air mata para ibu terus saja mengalir di masa lalu. Semua itu tidak bisa dimaafkan begitu saja” mencoba memberi penjelasan…
“Ayah menyuruh Fla sekolah buat apa?” Fla.
“Sepertinya kau harus menjelaskan sesuatu” Ronald menepuk bahuku.
“Setidaknya Fla punya masa depan dan tidak hanya berpikir tentang ayahnya terus-terusan” menjawab pertanyaan Fla.
“Ayah terpaksa membohongi Fla”…
Apa salah menginginkan jembatan terkuat kembali memegang tangan mungil Fla?” gadis kecil menatap ke arahku.
“Buang jauh-jauh pikiran untuk membebaskan penjahat kelas kakap kalau memang Fla benar-benar sayang ayah” membalas ucapannya.
“Semua orang bisa saja berkata ayah jahat, bengis, monster, iblis, bahkan ribuan kata serapah terus berteriak bukan berarti Fla harus menyerah di tengah jalan” Fla.
“Tinggalkan saja ayahmu disini! Papa mendukung penuh impian Fla” Ronald menarik tangan gadis kecil keluar dari penjara tanpa berkata-kata lagi.
Seorang ayah terhebat selalu ada pada hati gadis kecil. Tidak akan pernah terlupakan untuk hal apapun bahkan akan selalu menjadi ayah terbaik. Gadis kecilku ingin terus  berjuang. Perjuangan untuk kembali menggenggam tangan ayah terhebat akan dimulai. Fla berusaha mengumpulkan sekaligus memeriksa segala berkas-berkas tentangku beberapa tahun silam.
“Beri Fla kesempatan” dia tiba-tiba berdiri di depanku. Kami tidak lagi bertemu setelah pertemuan seminggu lalu. Saya ingin gadis kecil menyadari kalau penjara seumur hidup memang sesuatu hal paling wajar buatku. Hukuman seperti inipun tidak akan mungkin sebanding dengan ribuan kebahagiaan yang telah kulenyapkan.
“Kalau Fla benar-benar sayang ayah, hentikan semuanya” nada tegas keluar begitu saja.
“Kemarin ayah bisa saja membodohi Fla agar tidak berada menjenguk di penjara sekian tahun lamanya, tapi sekarang semua sudah berubah” Fla.
“Mata Fla harus terbuka lebar bagaimana kejahatan ayah di masa lalu” pertama kali bernada keras di hadapannya.
“Pemerkosa, pembunuh, perusak, berandal, iblis begitu maksud ayah?” Fla.
“Jangan temui ayah lagi kalau Fla masih tetap pada prinsip bodoh” mengusir Fla tanpa ingin melihat wajahnya.
Perjalanan karirnya sebagai pengacara akan rusak total andaikan dia tetap bertahan bersama prinsip bodohnya. Kenapa juga hidup Fla hanya harus melihat sisi jembatan kuat sang napi? Menatap sebuah buku pemberiannya 10 tahun lalu seolah membuatku ingin berteriak seketika. Mencoba meluapkan teriakan itu melalui coretan tinta…


Diary…

Mata hati, sebuah botol, aliran sungai, kertas putih tidak bernoda berbaur menjadi satu. Lebih dari satu pertanyaan berteriak kuat. Apa yang akan terjadi? Seperti apa perbauran kali ini bermain? Lingkaran dari mana akan memperlihatkan perbauran? Hidup penuh teka-teki pada suatu area sisi hidup seseorang. Terlalu sulit memahami cerita hari ini dan esok hari. Proses misteri mengungkapkan berbagai hal hingga mengajarkan sebuah pribadi tentang tetesan embun ketika badai sedang tertawa sambil menari.
Mata hati, sebuah botol, aliran air sungai, dan kertas putih tanpa noda mengungkapkan objek hati berbicara jelas tentang sebuah pergumulan beban. Hati bercerita ingin menuliskan segala beban begitu hebat pada selembar kertas tanpa noda. Satu tempat dengan hati hancur bercerita dan menjadikan Tuhan sebagai wadah untuk menyimpan segala beban hasil permainan teka-teki. Sama seperti sebuah botol berperan sebagai wadah, begitupun sebaliknya Tuhan merupakan tempat mencurahkan segala isi hati.
Perjalananku berbeda dari yang lain juga tidak sama. Dunia dapat berkata, segala hal yang kuperbuat di masa lalu terlalu kotor. Wajar memang semua orang membenciku. Sekali lagi lebih dari kata wajar kalau saya harus mendekam seumur hidup dalam sel tahanan. Tuhan, balut luka mereka karena kekejian kisah hidupku di masa lalu. Entah seberapa banyak air mata dijatuhkan oleh mereka, tetapi jadilah Tuhan terbaik menampungnya dalam kirbatMU. ###

“Entah saya salah menilaimu atau tidak” pernyataan kepala penjara seperti biasa tanpa rasa bosan setiap bertemu denganku.
“Seperti biasa seseorang di luar sana sedang menunggu kehadiranmu” kepala penjara kembali berkata-kata.
“Kalau itu Fla, katakan saja saya tidak ingin bertemu” bersikeras terhadap pendirianku.
“Apa kau tidak pernah memikirkan sedikit saja perjuangan Fla?memberiku pertanyaan…
“Saya bukan Fla tapi papanya” Ronald masuk menerobos dalam sel tahanan penjara begitu saja.
Terdiam untuk beberapa saat antara satu sama lain. Hukuman penjara seumur hidup memang wajar saya terima dan Fla harus mengerti situasi seperti itu. Kesalahan terbesarku adalah berbohong terhadap gadis kecil, tapi saya tidak punya pilihan lain. “Dia tidak pernah menikmati masa remajanya seperti gadis remaja lain” Ronald menatap ke arahku.
Benar ucapan papanya dan bagaimana jalan hidup Fla hanya berhadapan dengan buku semata. Saya benar-benar tidak menemukan cara lain untuk mengembalikan keceriaannya 10 tahun lalu. Ronald bertekuk lutut seperti pengemis di hadapan kepala penjara semakin membuatku memiliki perasaan bersalah.
“Setidaknya kau memikirkan pengorbanan Fla sedikit saja” memberi sebuah rekaman video ke tanganku kemudian berjalan pergi…
Kami tidak tahu kesalahan apa yang telah kami perbuat, seseorang dengan begitu kejam bengis membakar seluruh area perkampungan ini kata-kata itu masih terngiang begitu jelas
Saya tidak akan pernah memaafkan iblis itu sampai kapanpunHati seorang ibu terluka karena tanganku sendiri menghancurkan banyak hal dalam hidupnya.
Seperti ada sesuatu mendorong tanganku menyalakan sebuah video rekaman pemberian Ronald. Kesekian kalinya hati seorang ayah hancur melihat bagaimana gadis kecilnya bertekuk lutut di hadapan salah seorang hakim hanya demi membuka kembali kasusku 10 tahun lalu. Bagaimana bisa Ronald hanya berdiri merekam tanpa menghentikan perbuatan Fla?
“Dia iblis bukan manusia atau malaikat” sang hakim memaki Fla.
“Dia memang iblis bagi semua orang termasuk anda, tetapi dia jembatan kuat buatku” Fla menundukkan wajahnya.
“Jangan merusak karir pengacaramu dengan melakukan hal semacam ini” sang hakim memaki kembali…
Gadis kecil pantang menyerah. Berulang kali mendapat penolakan, namun berulang kali pula terus saja bersujud seperti pengemis. Tidak peduli panas terik atau hujan terus menunggu dengan sabar di depan pintu rumah salah seorang hakim.
“Dewa seorang penjahat yang tidak bisa dimaafkan. Hukuman matipun tidak bisa menyamakan penderitaan mereka, ngerti?” Ucapan secara tegas menolak berkas pengajuan Fla terekam dalam video tersebut.
“Dia jembatan buatku sekalipun seluruh dunia mengatakan ayahku penjahat” air mata Fla menetes seketika.
Semua orang mempunyai masa lalu sama seperti ayahku” Fla.
Kenapa pengacara sepertimu mau menghancurkan karir sendiri untuk kasus seperti ini?” sang hakim.
Tujuan Fla menjadi pengacara karena jembatanku sedang mendekam dalam penjara” jawaban Fla.
Semua orang bisa saja berkata seorang Dewa manusia paling bengis, namun gadis kecil tetap menganggapnya sebagai jembatan terkuat. Mengorbankan masa kanak-kanak bahkan tidak pernah bermain seperti anak lain demi manusia iblis. Apa pun ucapan dunia, namun ayahnya jauh lebih berharga dibanding menikmati masa remaja. Mata hatinya terbuka tentang sesuatu hal, jangan pernah memandang  kehidupan yang terbelenggu dari suatu masa lalu paling gelap .Setiap orang memiliki masa lalu yang berbeda-beda, bukan berarti mereka tidak dapat menjadi sebuah pelita dalam kegelapan.
Perjuangan luar biasa dari seorang gadis kecil untuk kembali menggenggam tangan ayah terhebat menurut jalan hidupnya. Tidak menyerah dan akan selalu berjuang dengan segala hal yang terjadi pada pandangan mata.
“Saya ingin menunjukkan sesuatu terhadapmu” bapak Gadi selaku kepala penjara memberiku sebuah buku.
Saya tidak pernah menyangka buku tempat menulis berbagai hal dicuri olehnya. “Entahkah saya selalu salah menilaimu” ucapan sang kepala penjara sebelum akhirnya kembali meninggalkan saya seorang diri. Diam-diam dan tanpa sepengetahuanku, kepala polisi tersebut mengirim tulisan pada salah satu penerbitan terbesar di Negara ini.
Tuhan, balut luka hati mereka...
Tuhan, balut luka hati mereka yang menjadi korban dalam sebuah perjalanan kehidupanku sebelumnya. Saya tahu ribuan pukulan, berbagai tendangan, lemparan batu, benda tajam yang menancap keseluruh tubuh seperti apa pun, bahkan hukuman penjara seumur hidup tidak akan mungkin menyaingi luka yang telah kugoreskan.
Saya bukan Tuhan yang menyadari dan dapat mengukur kedalaman luka mereka. Namun, saya serahkan mereka kedalam genggamanMU. Sekali lagi hatiku berteriak terhadapMU agar membalut tiap luka hati mereka. Jadilah dokter terhebat bagi dunia mereka. Hapus air mata mereka dan dekap mereka setiap saat. Saya pantas menerima setiap cacian atau kutukan. Jadilah obat terbaik bagi kehidupan mereka yang terluka oleh karena masa lalu tergelapku. ###
Salah satu lembar tulisan seorang penjahat kelas kakap yang selalu berdoa setiap detiknya untuk luka yang begitu mendalam dengan begitu hebat menancap pada kehidupan banyak orang yang menjadi korban kebengisan dari masa lalu.
Pemberitaan media beberapa hari terakhir menyudutkan gadis kecil yang sedang berjuang ingin membebaskan sang ayah. Dia tidak malu mengakuiku sebagai ayahnya di hadapan publik. “Sidang perdanamu akan dimulai beberapa hari lagi setelah kisah pantang menyerah seorang Fla seperti manusia pengemis di hadapan hakim” Seni tertawa sinis.
“Bagaimana kabar Reyhand anakmu?” mengalihkan pertanyaan. Seperti yang kuketahui istri dan anaknya kembali 10 tahun silam setelah saya berada dalam sel tahanan. Gadis kecil memang hebat menyatukan sebuah keluara yang sedang berada di ujung tanduk pada saat itu. Reyhand dan Fla pada akhirnya menjadi sahabat sama seperti kisah orang tua mereka masing-masing.
“Kau sendiri tahu kalau Reyhand masih duduk di bangku sekolah menengah tingkat akhir” Seni.
“Kenapa ya otak Rey dan Fla ibarat langit sama bumi pada hal seumuran” Seni tidak habis pikir tentang perkembangan kemampuan anaknya.
“Tiap anak memiliki porsi masing-masing, semua mempunyai waktu. Jangan terlalu berpikir”…
“Btw, jangan mengalihkan perhatian seperti tadi” cetus Seni.
“Saya tidak merasa mengalihkan perhatian” balasku.
“Inti kedatangan saya kemari adalah kau harusnya terharu melihat anakmu betul-betul berkorban” Seni.
“Di satu sisi saya ingin keluar dari penjara dan hidup bahagia bersama gadis kecil, tetapi di sisi lain ingatan masa lalu seperti hantu gentayangan membuatku sadar kalau memang tempatku seumur hidup adalah penjara atau hukuman mati” menarik nafas dalam-dalam.
Seni menatap ke arahku sambil bercerita tentang ribuan perjuangan seorang gadis kecil demi menyelamatkan ayahnya. Fla berulang kali mendapat penolakan di hadapan beberapa hakim. Tidak mengenal siang ataupun malam terus mencari alamat beberapa korban kejahatanku di masa lalu. Bersujud meminta maaf seperti orang bodoh hanya demi kebebasan sang ayah. Hal terbodoh adalah tidak merasakan sakit setelah menerima tamparan berulang kali dari sang korban. Menunggu dengan setia di depan rumah mereka bahkan tidak lagi memperdulikan bagaimana massa bisa saja mengamuk.
Perjuangan seorang gadis kecil untuk ayah terhebatnya. “Ayah harus sabar” kata-kata itu terus terngiang memenuhi beranda pendengaranku. Apa saya harus tertawa lebar menyaksikan bagaimana kisah gadis memperjuangkan ayahnya? Dia tidak lagi peduli bagaimana masa remajanya. Cerita jembatan kuat selalu ada membayangi jalan hidup sang gadis kecil.
    Hari ini cerita perjuangan untuk membebaskan jembatan kuat sang gadis kecil dimulai. Bagaimanapun saya membuat penolakan terhadapnya, namun dia tidak pernah peduli. “Kita tahu, bagaimana Dewa alias Jedky menghancurkan kehidupan orang banyak di masa lalu. Merusak masa depan para gadis, menjadikan banyak ibu meratapi kehidupan anak-anaknya hingga akhirnya dunia mereka diselimuti ratapan tangis berkepanjangan” seorang jaksa penuntut memulai beberapa pernyataan sesuai bukti pada sidang perdana setelah sepuluh tahun berlalu.
Anak-anak menjadi yatim piatu sekaligus para istri menjadi janda. Jadi, dengan kata lain bukan hanya hukuman seumur hidup yang harus diberikan melainkan hukuman mati memang sangat wajar atas setiap perbuatannya di masa lalu, jaksa penuntut masih berkata-kata untuk mewakili mereka yang menjadi korban kejahatan Dewa alias Jedky. Kini semua mata kembali tertuju pada mantan penjahat..
“Keberatan yang mulia” gadis kecil di usia remaja berperan sebagai pengacara…
Saya hanya berdiri menatap bagaimana dia berkata-kata tanpa rasa gugup sama sekali. Dia tetap seorang gadis kecil di mataku dan tidak akan berubah. “Bapak hakim, beri saya kesempatan menghadirkan beberapa orang di tengah persidangan” Fla dengan nada tegas berbicara kembali. Hakim mengabulkan permintaannya…

Kesaksian I, Mark salah satu bekas teman sel seorang ayah terhebat...

Bagiku, Jedky itu sahabat terbaik. Semua orang mempunyai masa lalu bukan hanya dia. Sewaktu masih di penjara, saya bisa melihat banyak hal menyenangkan dari manusia iblis bagi semua orang luar sana, tetapi buatku dia adalah malaikat. Memberi senyum tulus bahkan bisa terlalu sulit didapat dari orang banyak. Selalu bercerita tentang bagaimana perjalanannya menjadi jembatan terkuat bagi hidup gadis kecilnya. Selalu merasa bahagia ketika melihat senyuman gadis kecilnya. Buatku, masa lalunya tidak dapat menghancurkan pelita dalam perjalanannya.###


Kesaksian II, Kepala penjara...

Awalnya, saya sangat membenci seorang Dewa alias Jedky, namun pada akhirnya saya mulai menyukai sesuatu hal pada sisi jalur hidupnya. Di penjara dia selalu menjadi sahabat bagi siapapun bahkan melakukan semua pekerjaan tanpa pernah mengeluh. Waktu istirahat juga sebelum tidur merupakan saat dimana tangannya mengungkapkan banyak hal melalui coretan tinta pada sebuah buku. Diam-diam saya dengan lancang membaca buku harian miliknya setiap malamnya.
Dia selalu menulis, bahwa penderitaan dan hukuman seperti apa pun dijatuhkan untuknya tidak dapat menyaingi luka mereka yang menjadi korban dari masa lalu seorang Jedky. Selalu memohon kepada Tuhan agar membalut luka penderitaan yang telah ditancapkan begitu dalam pada kehidupan masa lalunya. Semua orang mempunyai masa lalu, tapi bisa saja hati seorang Jedky jauh lebih bersih dibanding mereka yang selalu menjadi hakim. Tuhan melihat hati dan berbeda dengan mata manusia. Jadi, saya sebagai kepala penjara sangat menginginkan kebebasan Dewa alias Jedky. Jangan hanya memandang satu sisi dan tidak memandang pada dunia sekarang yang sedang berjalan pada lingkar kehidupannya. ###


Kesaksian III, Ronald...

Bersahabat dengannya adalah sebuah keberuntungan. Mempunyai putri yang sama merupakan sesuatu hal luar biasa. Pandangan mata, saya adalah ayah kandung putri kecilku, namun untuk banyak hal Jedky merupakan ayah terhebat sekaligus jembatan terkuat. Dia bisa melakukan berbagai hal sebagai seorang ayah yang tidak bisa saya lakukan.
Gadis kecil memberikan nama Jedky berarti jembatan dan kekuatannya. Hingga pada akhirnya menjadikan seluruh perjalanan kehidupan Jedky berbeda. Saya selalu saja kalah dalam hal pergumulan juga cerita tentang ketulusan sebagai ayah terkuat. Peran Jedky sangat berpengaruh sebagai tetesan embun pagi di suatu titik tempat putri kecilku berpijak. Saya menginginkan jembatan terkuat putri kecilku kembali dan bisa bebas dari sel penjara. ###


Kesaksian IV…

Rasa benci, dendam, marah, sakit hati, terluka selalu saja menghantam tiap membayangkan wajah manusia iblis seperti Dewa. Ingin memaafkan? Lebih dari kata tersulit karena ada begitu banyak kebahagiaan direbut olehnya. Saya harus berperan sebagai ayah sekaligus ibu untuk membesarkan anak. Wanita mana bisa menahan luka? Mengutuk merupakan bagian terbaik dari kami selaku korban hanya demi sekedar menghibur diri masing-masing.
Seiring berjalannya waktu, saya tidak pernah menyangka manusia iblis semacam dirinya ingin berjuang menebus sesuatu di masa lalu. Diam-diam mengirim biaya hidup tanpa seorangpun di sekitar terlebih saya menyadari semua itu. Kalaupun saya tahu, 100% rasa dendam tetap melekat sebagai korban.
Hal terbodoh adalah gadis kecilnya sekaligus berperan sebagai pengacara berlutut tanpa henti berhari-hari lamanya hanya demi sang ayah semata. Kami ingin tetap berperan sebagai pembenci apa pun alasannya. Entah mengapa, curahan isi hati sang iblis melalui sebuah buku seolah membuat kami ingin belajar tentang sesuatu. Menjadi pembenci seumur hidup tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Saya sebagai ibu ingin belajar melihat pelita kecil pada dirinya. Terima kasih atas doa yang kau ucapkan. Apa pun yang kau lakukan kemarin, kami hanya ingin memandang pelitamu yang sekarang. ###
“…”
Semua orang memberikan kesaksian berbeda-beda, namun pada dasarnya tetap sama menginginkan kebebasan bagi mantan iblis nomor satu. Air mataku mengalir begitu saja melihat mereka tersenyum ke arahku. Beberapa dari mereka yang menjadi korban di masa lalu datang bersaksi ingin membuka pintu maaf buatku semata.
Kami mungkin terlalu menderita, namun tanpa kami sadari doa sang mantan iblis terlalu kuat hingga menghancurkan setiap luka yang pernah berjalan bertahun-tahun lamanya.”...
“Saya ingin belajar melupakan sisi gelapmu kemarin, beri saya dekapan hangat melalui kekuatan doa darimu” salah seorang anak korban di masa lalu berdiri di pengadilan tersenyum ke arahku.
Semua orang memiliki masa lalu, tetapi tingkah laku dulu dan sekarang memiliki sudut pandang berbeda. Kakinya pincang namun tidak pernah membalas. Menerima ribuan pukulan, lemparan batu, tendangan, juga benda tajam sekali lagi dia sama sekali tidak pernah membalas” gadis kecil berusaha menahan isak tangisnya selama sidang berjalan.
“Bapak hakim, seluruh saksi menginginkan kebebasan Dewa alias Jedky. Tidak ada alasan untuk tidak membebaskan dia” Fla kembali berbicara…
Jadi, Saya mohon dengan sangat bebaskan ayahku dari sel penjara. Beri kesempatan dia menggenggam kembali tangan mungil gadis kecilnya dan menjadi jembatan kuat” tangis Fla  pecah seketika di tengah persidangan. Gadis kecil tidak lagi berperan sebagai seorang pengacara…
Hati seorang ayah hancur seketika melihat bagaimana sang gadis kecil tersungkur. Keputusan pengadilan akan di umumkan esok hari. Saya siap menerima apa pun hasil sidang sekalipun kenyataan pahit bisa saja terjadi. Wajar memang kalau sang mantan iblis harus mendekam seumur hidup dalam penjara. “Ayahku jembatanku selamanya” pernyataan gadis kecil yang tidak lagi bercerita sebagai pengacara melainkan sebagai anak…
Sebuah foto dirinya sewaktu kecil berada di sebuah pasar malam bersama anjing kesayangan juga sang ayah tersenyum lepas terpampang jelas pada salah satu akun pribadi Fla. Caption tersebut menarik perhatian seluruh dunia netisen. Seperti biasa kepala penjara memberi tahu melalui handphone miliknya. “Entahkah saya salah menilaimu” ungkapan perasaan kepala penjara seperti biasanya terhadapku.
“Kami semua bersama denganmu” seluruh petugas memberi senyum terbaik mereka buatku. Tidak ada kebencian terhadapku…
“...Pengadilan memutuskan untuk membebaskan Dewa alias Jedky dari hukuman penjara seumur hidup…” Gadis kecil berhasil memenangkan kasus untuk membebaskan ayah terhebat dari sel.
 “Suatu hari kelak Fla pasti bisa membebaskan ayah dengan sebuah perjuangan. Terima kasih Tuhan“ gadis kecil memeluk erat tubuhku.
“Gadis kecilmu akhirnya berhasil” Fla.
Papa juga ingin dipeluk erat seperti itu” Ronald menghampiri kami berdua setelah keputusan sidang pengadilan dibacakan oleh hakim.
“Tentu saja” Fla berlari ke pelukan Ronald. Semenjak hari kebebasan sang mantan iblis, suara telepon rumah bordering terus menerus meminta Fla berperan sebagai pengacara mereka untuk beberapa kasus.
Wajah gadis kecil selalu saja terpampang manis memenuhi halaman depan beberapa media sebagai seorang pengacara jenius. “Jangan menelpon putriku lagi. Dia itu  masih terlalu remaja buat jadi pengcara kalian, ngerti?kekesalan Ronald meledak seketika melalui saluran telepon.
”Mulai detik sekarang putri papa tidak boleh menangani kasus sedikitpun. Nikmati masa remajamu, ngerti” kalimat tegas Ronald sebagai papa terbaik buatnya.




TAMAT